TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI DAN UCU ANDRITAMA
Kenaikan harga beras memicu inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta bulan februari 2024, mencapai 0,39%. Bahkan inflasi DIY secara bulanan pada februari 2024 ini, melebihi inflasi nasional sebesar 0,37%.
Badan pusat statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat, pada februari 2024 DIY mengalami inflasi sebesar 0,39% secara bulanan. Sementara inflasi bumi mataram ini secara tahunan sebesar 2,75%, dan inflasi secara tahun kalender 0,37%. Secara bulanan dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tertinggi, disumbang makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,17%, dan memberikan andil 0,34%. Sedangkan komoditas yang dominan sebagai kelompok pendorong utamanya adalah beras, dan telah memberikan andil sebesar 0,19%. Bahkan, secara tahunan komoditas beras juga menjadi pendorong inflasi paling tinggi dengan andilnya 0,91%. Angka ini cukup tinggi dibandingkan lainnya, seperti cabai merah yang hanya memiliki andil 0,20%, buncis 0,13%, bawang putih dan emas perhiasan 0,12%, gula pasir 0,8%, serta sigaret kretek mesin, tomat, angkutan udara, masing-masing 0,07%, dan bayam 0,06%.