TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Kapanewon Ponjong sebagai salah satu daerah lumbung padi Gunungkidul akan masuk puncak panen padi pada maret ini. Diperkirakan, hampir dua ribu lima ratus hektar lahan, baik lahan sawah maupun tegalan di seluruh Ponjong akan segra masuk panen raya.
Meski sudah dimulai sejak pertengahan februari. Namun, puncak panen di kapanewon Ponjong diperkirakan baru terjadi pada maret ini. Panen raya mundur akibat awal masa tanam yang ikut bergeser akibat kemarau panjang tahun lalu. Data dari balai penyuluhan pertanian atau BPP Ponjong, februari lalu, baru dua puluh lima hektar lahan sawah irigasi saja yang sudah dipanen. Maret ini lahan yang masuk masa panen akan lebih luas. Total lahan pertanian yang masuk masa panen sepanjang maret mencapai hampir dua ribu lima ratus hektar. Panen akan tersebar baik di lahan sawah irigasi, maupun lahan kering tegalan. Lahan tegalan banyak ditanami padi yang hanya bisa dipanen sekali dalam setahun. Henny Fahmiati selaku koordinator bpp ponjong mengatakan, potensi gabah kering panen yang dihasilkan dari lahan sawah irigasi tiap hektarnya mencapai enam koma lima ton. Sedangkan tiap hektar lahan tegalan hanya bisa menghasilkan sebanyak empat koma tujuh lima ton saja. Untuk mempertahankan produktifitas padi, BPP Ponjong berkoordinasi dengan beberapa gapoktan yang tersebar di seluruh wilayah. Penyuluhan dan pengenalan berbagai teknologi terbaru pertajian terus dilakukan. Ponjong sendiri menjadi wilayah pemilik lahan sawah irigasi terluas di gunungkidu, yang tetap bisa berproduksi meskipun masuk masa kemarau.
Total lahan sawah yang bisa berproduksi hampir sepanjang tahun mencapai tujuh ratus hektar lahan. Panen raya pada maret ini juga diharapkan menjadi momen petani bisa mendapatkan untung dari hasil penjualan gabah maupun beras.