Sekelompok Anak Muda Rintis Usaha Ekosistem Bisnis di Pedesaan

TVRI YOGYAKARTA NEWSMUCHAMAD RIDWAN

Menteri desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi mengapresiasi rintisan usaha ekositem bisnis yang didirikan sekelompok anak muda dalam satu lahan di kalurahan selomartani, kapanewon kalasan, sleman, daerah istimewa yogyakarta.

 hadirnya kalasan valley ini diharapan bisa menjadi sarana menimba ilmu terutama bagi kalangan peternak dan petani tak hanya di kalurahan selomartani, kapanewon kalasan saja melainkan seluruh daerah di tanah air.

Rinstisan usaha dalam satu kawasan lahan seluas 1,8 hektar tanah kas desa, tkd, ini merupakan ekositem bisnis yang bermitra dengan masyarakat. Didirikan oleh sekelompok anak muda dari sembilan star up atau perusahaan rintisan yang sedang dikembangkan, mereka merintis sejumlah bidang usaha meliputi peternakan, pertanian, kesehatan, hingga tekhnologi. Kehadiran rinstisan usaha dalam satu lahan bernama kalasan valley yang berlokasi di dusun surokerten, kalurahan selomatani, kapanewon kalasan, sleman, daerah istimewa yogyakarta, diy, inipun diapresiasi oleh menteri desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, mendes pdtt. Menteri desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, mendes pdtt, abdul halim iskandar, menyebut, pada intinya rinstisan usaha ini sangat menarik untuk dikembangkan ke bumdes atau bumdesma. Menurutnya ada dua hal yang bisa dikembangkan, selain bumdes punya fungsi kepemilikan dan fungsi managemen atau managerial, namun juga ada kepemilikan masyarakat. Karenanya, menteri desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, mendes pdtt, juga menekankan bumdes tidak boleh hanya memikirkan dirinya sendiri namun juga harus melibatkan masyarakat, sehingga hadirnya bumdes juga memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar.

Hadirnya kalasan valley ini diharapan bisa menjadi sarana menimba ilmu terutama bagi kalangan peternak dan petani tak hanya di kalurahan selomartani, kapanewon kalasan saja melainkan seluruh daerah di tanah air. Banyak diantaranya, para siswa juga berasal dari luar propinsi daerah istimewa yogyakarta, diy, seperti temanggung, jawa tengah hingga tanah papua.

Adapun kegiatan kemitraan yang sudah berjalan yakni usaha peternakan berupa breading domba dan pakan hewan ternak ruminansia dengan melibatkan masyarakat sekitar. Sementara bidang usaha pertanian diantaranya budidaya tanaman slada melalui gren house termasuk tanaman melon.   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *