TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Antrian panjang warga terlihat di gerai beras, dalam peringatan hari jadi Daerah Istimewa Yogyakarta ke-269.
Warga memburu beras murah jenis SPHP, yang dijual 51 ribu rupiah per kemasan.
Sejak pagi, masyaratakat Daerah Istimewa Yogyakarta, memadati gelar pangan murah, di halaman parkir Stadion Mandala Krida Kota Yogyakarta, untuk mendapatkan berbagai komoditi bahan pokok, dengan harga murah. Pasar murah ini digelar, untuk menyemarakkan hari jadi Daerah Istimewa Yogyakarta ke-269. Antrian panjang terlihat di tenda beras, karena banyaknya warga yang rela mengantri, untuk mendapatkan jenis beras sphp dari bulog, seharga 51 ribu rupiah per kemasan. Warga mengaku rela mengantri untuk membeli beras SPHP, karena harganya lebih murah dari harga di pasaran. Selain beras, pasar murah juga menjual telur seharga 28 ribu per kilogram, sedangkan harga di pasaran mencapai 31 hingga 32 ribu rupiah.
Gelar pangan murah ini, menjadi wujud kepedulian pemerintah daerah, daerah istimewa yogyakarta, kepada masyarakat, di tengah meroketnya harga beras. Gelar pangan murah ini melibatkan 11 asosiasi petani, bersama organisasi perangkat daerah terkait. Dengan gelar pasar murah, peringatan hari jadi Daerah Istimewa Yogyakarta ke 269, tidak hanya sekedar seremonial, tetapi ada gerakan nyata kepada masyarakat.
Berdasarkan sistem pemantauan pasar kebutuhan pokok kementerian perdagangan republik indonesia, per 4 maret 2024, beras medium di Daerah Istimewa Yogyakarta, rata-rata dijual dengan harga 15 ribu 300 rupiah per kilogram, sedangkan beras premium rata-rata seharga 16 ribu 700 rupiah per kilogram.