TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Memasuki awal bulan suci ramadhan, sejumlah komoditas bahan pangan langka, di Kabupaten Kulon Progo, salah satunya tempe, dan tahu.
Kelangkaan bahan utama lauk pauk ini diduga, dampak pembatasan produksi dari para produsen, sehingga membuat pasokan di pasaran berkurang, akibat melambungnya harga kedelai.
Kelangkaan tempe dan tahu, terjadi di Pasar Tradisional Wates Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah pedagang mengeluhkan selalu kosongnya stok tahu dan tempe, yang merupakan salah satu komoditas bahan pangan utama masyarakat. Di awal bulan suci ramadhan ini, ketersediaan tempe dan tahu sangat minim. Akibatnya banyak pedagang yang kehabisan stok tempe dan tahu, meski permintaan konsumen terhadap tempe dan tahu sangat tinggi. Salah satu faktor penyebab kelangkaan tempe dan tahu ini, diduga karena pengurangan jumlah produksi dari produsen, akibat semakin mahalnya harga kedelai, yang merupakan bahan utama pembuatnya.
Kelangkaan tahu dan tempe, merugikan pedagang, karena pemasukannya menjadi berkurang. Sementara, bagi para konsumen, kelangkaan tempe dan tahu di pasaran, memberangkatkan karena tempe dan tahu, merupakan bahan pangan lauk utama masyarakat, kalangan menengah ke bawah.