TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMAD RIDWAN
Hampir sepekan pasca hari raya idul fitri tahun 1445 hijriah harga sayuran di pasar tradisional belum menunjukkan penurunan. Pada komoditas bumbu dapur, harga jenis cabai masih dikisaran lima puluh ribu rupiah perkilogram.
Saat ini aktifitas ekonomi di pasar tradisional sudah berangsur mulai normal, meski sebagian diantaranya masih belum buka, namun pada lapak pedagang sayuran banyak yang sudah beraktifitas jualan. Memasuki minggu awal bulan syawal ini, sejumlah komoditas hasil pertanian seperti sayuran dan bumbu dapur terpantau belum menunjukkan penurunan harga. Seperti cabai merah keriting dan rawit dijual dengan harga dikisaran lima puluh ribu rupiah perkilogram. Pada jenis umbi-umbian, yakni kentang dijual dengan harga diksiaran delapan belas ribu rupiah perkilogram. Sementara untuk jenis tomat dijual dengan harga dua puluh lima ribu rupiah perkilogram. Harga tersebut jauh berbeda dengan harga kol yang dijual dikisaran lima belas ribu rupiah dan buncis dengan harga sepuluh ribu rupiah. Adapun pada jenis timun dijual lima ribu rupiah perkilogram. Pada jenis wortel dijual dengan harga delapan ribu rupiah perkilogram dan terong dijual lima ribu rupiah perkilogram. Titik salah seorang pedagang menyebut, sejumlah toko yang menjual bahan sembako beberapa diantaranya masih tutup. Hingga saat ini paska lebaran, pasokan komoditas pertanian seperti sayuran dan bumbu dapur belum sepenuhnya didistribusikan ke pedagang. Kondisi itu diduga menjadi salah satu penyebab harga sejumlah sayuran belum menunjukkan penurunan.