TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMAD RIDWAN
Ditengah naiknya harga kedelai impor, berbagai cara dilakukan produsen tahu agar usahanya tetap berjalan dan bertahan. Selain mengurangi ukuran tahu dari biasanya, produsen tahu juga menaikkan sedikit harga jual.
Upaya itu dilakukan salah satunya oleh pembuat tahu di kalurahan Triharjo, kapanewon Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Harga kedelai impor yang saat ini menembus angka 14 ribu perkilo membuat perajin tahu harus mencari solusi agar usahanya tidak merugi maupun gulung tikar. Salah satunya dengan memperkecil ukuran tahu dari sebelumnya. Meski demikian, produsen tetap menjaga kwalitas tahu yang dibuatnya. Tak hanya itu, produsen tahu juga menaikan harga jual ke sejumlah pelanggannya. Menurut salah seorang produsen tahu, dalam sehari, usaha yang digeluti sejak tahun 2000 silam ini mampu menghabiskan 2 kuintal kedelai impor sebagai bahan utama pembuatan tahu. Hasil produksinya banyak dipasarkan ke sejumlah pasar tardisional yang ada di kabupaten sleman dan sekitarnya, seperti pasar rejodani, pasar sleman hingga ke pasar prambanan. Selain diantar langsung sebagian diantaranya para pedagang langsung mengambil ke tempat usahanya.
Selain menjual tahu yang masih mentah, produksi tahu biasanya juga dijual dalam bentuk sudah digoreng. Hal itu dilakukan agar keuntungan produsen beromset 5,5 juta rupiah ini bisa berlebih.