70 Kasus Flu Singapura Merata Di Wilayah Kota Yogyakarta

70 Kasus Flu Singapura Merata Di Wilayah Kota Yogyakarta

TVRI YOGYAKARTA NEWSPAULUS YESAYA JATI

Dinas kesehatan melaporkan penyebaran flu Singapura merata di wilayah Kota Yogyakarta, tidak ada pengobatan khusus untuk flu Singapura sehingga bisa rawat jalan di rumah. Untuk pengobatan dilakukan sesuai gejala yang muncul, misalnya jika demam, hanya akan diberikan obat penurun panas, kemudian,jika nafsu makan menurun, disarankan istirahat dan meminum multivitamin.

Dinas kesehatan melaporkan kasus flu Singapura telah menyebar merata di seluruh wilayah Kota Yogyakarta, hampir setiap minggu ditemukan kasus flu Singapura di puskesmas-puskesmas, di Kota Yogyakarta. Penyakit sejenis flu ini banyak menyerang anak-anak di usia bawah empat belas tahun, untuk kemantren dengan kasus flu Singapura tertinggi ditemukan di kemantren mantrijeron dengan delapan kasus, disusul kemantren ngampilan dengan tujuh kasus. Hingga 20 april 2024, tercatat ada tujuh puluh kasus flu Singapura yang ditemukan di Kota Yogyakarta. Kepala bidang pencegahan, pengendalian penyakit, dan pengelolaan data dinas kesehatan Kota Yogyakarta, lana unwanah mengatakan, flu Singapura merupakan penyakit yang mudah menular sehingga mudah menyebar meski hanya dengan bersin atau droplet. Untuk itu, saspek flu Singapura usia anak-anak harus dipisahkan dengan temannya, usia anak-anak banyak mudah terjangkit karena pembentukan imunnya belum sempurna. Lana menyebut indikasi flu Singapura, yaitu demam selama satu hingga dua hari, muncul ruam pada kulit, dan benjolan kecil pada telapak kaki, tangan, dan mulut. Penderita akan cenderung kekurangan nafsu makan, lesu serta nyeri tenggorokan.  Dengan pengobatan rawat jalan yang teratur, akan hilang sendiri dalam beberapa hari, untuk itu, masyarakat tidak perlu panik karena tidak menimbulkan keparahan yang tinggi.

Dinas kesehatan menyarankan penggunaan masker dalam kegiatan sehari-hari sekarang ini masih sangat baik untuk mencegah penyakt flu, dinkes pun menduga libur lebaran  selama 10 hari di Yogyakarta menjadi pemicu tingginya flu Singapura karena tingginya lalu-lintas orang dari berbagai wilayah atau negara yang masuk ke Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *