TVRI YOGYAKARTA NEWS-SETYA BUDI
Apabila anda berwisata ke Gunungkidul, tidak salahnya mencoba manisnya buah srikaya yang marak dijajakan di sepanjang jalur utama destinasi pantai. Saat ini, banyak wisatawan luar daerah tertarik dan membeli buah bercitarsa manis khas pesisir Gunungkidul ini untuk dibawa pulang sebagai makanan oleh-oleh.
Setelah puas menikmati indahnya destinasi pantai, mencari oleh-oleh menjadi salah satu opsi yang bisa dilakukan wisatawan saat kembali pulang. Srikaya menjadi buah yang banyak dijajakan penjual disepanjang jalur utama wisata pantai Gunungkidul. Di jalur utama jelang pantai drini di Kapanewon Tanjungsari ini misalnya. Banyak pedagang membuka lapak, khusus untuk berjualan buah srikaya dengan ciri khas bulat tidak beraturan bercitarsa manis. Wisatawan luar kota ternyata banyak antusias dengan buah lokal hasil panenan petani dan warga. Di lahan kering pesisir Gunungkidul, banyak dijumpai tanaman srikaya yang ternyata mampu tumbuh dan hidup dengan baik di lahan kering. Di lahan pesisir di kapanewon tepus dan tanjungsari, buah srikaya banyak ditanam sebagai tanaman sela. Larisnya penjualan dirasakan juga oleh supriyati penjual srikaya yang sudah belasan tahun merintis berjualan buah ini. Akhir pekan menjadi saat paling ditunggu penjual srikaya. Penjualan biasanya akan jauh lebih laris dibanding hari biasa. Dalam sehari, supriyati bisa menjual setidaknya hingga lebih lima puluh kilogram srikaya. Selain buah yang sudah dalam kondisi matang, wisatawan juga banyak membeli srikaya belum masak atau matang sempurna. Kurang dari tiga hari, biasanya srikaya sudah matang dan siap dinikmati. Srikaya asal Gunungkidul dikenal enak dengan citarasa manis sempurna.
Larisnya penjualan membuat penjual sering kebahabisan stok buah srikaya. Beberapa tahun terakhir, ketersediaan buah dari warga dan petani lokal sudah tidak mencukupi. Kini, penjual harus mencari buah ini hingga ke beberapa wilayah kapanewon lain untuk stok jualan.