TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Sejumlah petani di Kabupaten Kulonprogo mengeluhkan anjloknya harga jual cabai rawit, yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Para petani mengaku merugi lantaran harga cabai rawit turun drastis, hingga mencapai 10 ribu per kilogramnya.
Sejak beberapa hari terakhir, Giyanto salah seorang petani asal kalurahan Karangsewu, kapanewon Galur, kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, terpaksa memanen tanaman cabai rawit miliknya sendiri. Ia mengaku, tak mampu lagi membayar tenaga untuk memanen cabai, lantaran anjloknya harga jual cabai rawit, di tingkat petani. Harga jual cabai rawit, yang sebelumnya mencapai 25 ribu rupiah per kilograml, kini turun menjadi sekitar 15 ribu rupiah per kilogram. Hal itu membuat para petani cabai merugi, karena harga jual cabai tak mampu menutup biaya produksi, mulai dari biaya pengolahan tanah, biaya tanam, pupuk, pestisida hingga biaya tenaga panen. Khusus untuk biaya tenaga panen, Giyanto mengaku harus mengeluarkan 100 ribu per orang, sementara, ia hanya mampu menghasilkan panenan sekitar 8 sampai 10 kilogram cabai, per hari.
Guna meminimalisasi biaya panen yang cukup mahal, Giyanto mengaku terpaksa memanen tanaman cabai miliknya sendiri, meski proses pemanenan membutuhkan waktu lebih lama, dibandingkan menggunakan tenaga khusus panen.