Petani Tebar Kohe di Lahan Sawah

Petani Tebar Kohe di Lahan Sawah

TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI

Sementara itu, sebagian besar petani sawah di Gelaran, Karangmojo, Gunungkidul, masih memanfaatkan kotoran hewan untuk pupuk dasar lahan. Kotoran hewan yang ditebar merata di masa persiapan lahan, diyakini akan membuat padi yang dihasilkan lebih berkualitas.

Berbagai kegiatan dilakukan petani saat mempersiapkan lahan sawah di masa tanam baru. Salah satunya adalah menabur kotoran hewan atau kohe di lahan sawah. Kohe diangkut ke tengah lahan sawah, dan ditebar sebagai pupuk dasar lahan. Hampir semua petani lahan sawah di Dusun Gelaran Satu, Karangmojo, Gunungkidul ini memanfaatkan kohe sebagai pupuk andalan. Kohe yang ditebar diyakini akan membuat lahan makin subur dan cocok untuk masa pertumbuhan hingga pembesaran bulir padi. Penggunaan kohe yang diambil dari jenis ternak sapi dan kambing juga akan menghemat penggunaan pupuk kimia. Kohe ayam tidak banyak digunakan karena bersifat lebih panas yang membuat tanah cepat mengeras. Melimpahnya air sepanjang tahun di lahan ini juga membuat kohe bisa cepat larut menjadi hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman bisa tumbuh dengan lebih subur dengan kondisi bulir padi lebih berbobot. Beberapa petani mengakui, beras yang dihasilkan juga akan memiliki kualitas jauh lebih baik.

Tidak hanya kohe dalam kondisi kering atau hasil fermentasi, petani juga menabur kohe yang masih dalam kondisi basah. Aplikasi kohe basah di lahan sawah dinilai lebih aman, dibandingkan penggunaan di lahan tadah hujan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *