TVRI YOGYAKARTA NEWS – TRI HARTANTO
Mendekati waktu pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, kontestasi Pilkada di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, semakin meriah dengan terbentuknya koalisi lima parpol.
Koalisi Sleman Bersatu beranggotakan Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan membentuk Koalisi Sleman Bersatu untuk berkontestasi di Pilkada Serentak 2024. Koalisi ini terbentuk berdasarkan kesepakatan untuk maju bersama di Pilkada Sleman dan tak lepas dari adanya kesamaan antar-anggota di Koalisi Sleman Bersatu. Lima partai politik ini dipastikan tidak mengusung calon sendiri, sehingga harus berkoalisi untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan KPU.
Ketua Koalisi Sleman Bersatu, sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Sleman, Sukaptana, mengatakan Gerindra dengan enam kursi di Parlemen Sleman tidak bisa mengusung calon sendiri. Begitu pula dengan PKS, Golkar, NasDem, dan PPP, sehingga bersepakat membentuk koalisi bersama. Dengan koalisi ini, maka total terkumpul dua puluh empat perwakilan kursi di DPRD Sleman. Hal itu berarti syarat minimal untuk dapat mengusung, yakni sepuluh kursi, sudah jauh terlampaui, bahkan hampir mencapai separuh kursi di DPRD Sleman.
Meskipun KSB sudah terbentuk, namun hingga kini belum dipilih pasangan calon yang akan diusung. Meski demikian, anggota parpol di Koalisi Sleman Bersatu tengah melakukan proses seleksi dan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati. Rencananya akan ada pembahasan secara bersama-sama terkait dengan calon yang diusung, terlebih yang mendaftar tidak jauh-jauh dari nama-nama yang beredar di masyarakat.
Hingga kini sudah ada tiga nama yang sudah mendaftar di KSB maupun masing-masing parpol untuk bakal calon bupati, yakni Kustini Sri Purnomo, Sukamto, dan Hardo Kiswoyo. Sementara bakal calon wakil bupati ada empat nama, yakni Lastiani Warih Wulandari dari internal Gerindra, Nurcholis internal Golkar, Reno Lurah Condongcatur, dan Khoidir kader Muhammadiyah.