TVRI YOGYAKARTA NEWS – WISNU NUGROHO
Sementara itu, selain faktor keimanan dan mental, kemampuan fisik calon jemaah juga sangat penting dalam pelaksanaan ibadah haji.
Memiliki fisik sehat dan bugar akan memudahkan jemaah dalam melakukan setiap tahapan dan rangkaian haji, mulai dari pemberangkatan, ibadah di Mekkah, saat berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, hingga tiba kembali di tanah air. Berikut laporan reporter TVRI Jogja, Wisnu Nugroho, dari Mekkah, Arab Saudi.
Pentingnya persiapan fisik calon jemaah haji menjadi fokus Kementerian Agama Republik Indonesia dengan menggelar senam haji Indonesia di hotel yang menjadi tempat tinggal haji Indonesia kloter 50 SOC, Mekkah, Arab Saudi. Senam haji ini dirumuskan Tim Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dengan gerakan low impact atau aktivitas fisik dengan beban rendah. Selain senam, jemaah calon haji juga melakukan gerakan saling memijat satu sama lain.
Pemerintah Republik Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap faktor kesehatan dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Sebab, kuota haji tahun ini mencapai 241 ribu anggota jemaah atau terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. Dari jumlah tersebut, terdapat lebih dari 45 ribu calon anggota jemaah yang masuk kategori lanjut usia. Oleh karena itu, tahun ini Kemenag kembali mengusung slogan Haji Ramah Lansia. Faktor kesehatan juga menjadi perhatian karena terdapat lebih dari 770 anggota jemaah haji yang wafat dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu. Angka ini tiga kali lebih banyak dibandingkan ibadah haji tahun 2019 atau sebelum pandemi, dengan jumlah jemaah wafat 249 orang. Jumlah jemaah yang wafat tahun lalu tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Saat ini, jumlah jemaah haji yang telah tiba di Kota Mekkah mencapai 179 ribu orang dari 464 kloter. Kota Mekkah semakin padat oleh jemaah haji dari berbagai negara. Pihak Masjidil Haram telah membagikan air minum gratis kepada para jemaah yang masuk maupun keluar dari masjid.