TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMAD RIDWAN
Kesal karena tak kunjung diperbaiki, warga Dusun Muron, Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman menanami jalan dengan tanaman pisang.
Selain bentuk protes karena jalan itu vital menghubungkan dua dusun, aksi ini dilakukan untuk menandai titik lubang jalan yang semakin dalam.
Tanaman pisang jenis Ambon ini, dibawa beramai-ramai warga Dusun Muron, Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. Selanjutnya, tanaman pisang dimasukkan ke dalam titik lubang jalan yang semakin dalam dan rusak. Selain sebagai bentuk protes, penanaman tanaman pisang ini juga sebagai penanda atau peringatan terdapat lubang di bahu jalan, sehingga pengguna jalan bisa berhati-hati saat melintas di lokasi tersebut. Jalan selebar kurang lebih 3 meter ini sangat penting karena menjadi salah satu akses antar dua dusun, yakni Naggulan menuju Muron ataupun sebaliknya, dan sangat bermanfaat bagi kalangan pelajar Madrasah Tsanawiyah yang tak jauh dari lokasi lubang jalan. Hampir tiga bulan lamanya, titik lubang yang terletak di wilayah Dusun Naggulan, Rukun Tetangga (RT) 1, Rukun Warga (RW) 15 ini belum juga diperbaiki.
Jalan berlubang ini terlihat menganga dengan ukuran lumayan besar, sehingga memakan setengah area bahu jalan. Dari papan peringatan yang terpasang menyebutkan jalur dialihkan untuk sementara waktu. Namun, tak disebutkan sampai kapan pengalihan jalur dilakukan, menyusul hingga kini lubang yang memakan setengah bahu jalan ini belum juga ada perbaikan. Padahal tepat di sisi barat lubang, terdapat sebuah jembatan kecil di atas Sungai Grojokan. Jika tak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin akan berdampak pada konstruksi jembatan.