TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI DAN UCU ANDRITAMA
Generasi Z sudah mulai tergeser dengan hadirnya Generasi Alfa, yang tumbuh kembangnya sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi digital. Namun, berbagai bahaya kriminal mengintai di dunia maya.
Karena itu, diperlukan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak, mulai dari pendampingan penggunaan gawai hingga pemberian pendidikan agama secara intensif, baik di rumah maupun sekolah.
Generasi Alfa merupakan kelompok anak-anak yang lahir pada 2010 hingga 2024. Generasi ini sangat melek teknologi digital dan up to date dengan tren-tren ranah digital, khususnya media sosial. Meski terbilang memiliki pengetahuan lebih maju dibanding generasi sebelumnya, kemajuan teknologi saat ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua yang memiliki anak dari Generasi Alfa. Ketua Panitia Sapen Edu Expo Pertama, SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta Ifa Ariyani, mengatakan hal itu pada Sapen Edu Expo Pertama, SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Menurutnya, para orang tua wajib terlibat dalam pertemanan anak untuk mencegah anak agar tidak terpengaruh hal negatif dari lingkup pertemanan. Selain membatasi penggunaan gawai untuk anak-anak, para orang tua juga diminta untuk melakukan pendampingan ketika anak sedang asyik bermain gawai dan mengajari anak untuk menjaga data pribadinya di dunia maya.
Ketika anak mulai terdampak hal negatif dari dunia maya, maka sebaiknya orang tua tetap menjalin komunikasi terbuka dengan sang anak agar mengetahui sumber permasalahannya, bukan meresponsnya dengan amarah. Karena itu, diperlukan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak, mulai dari pendampingan penggunaan gawai hingga pemberian pendidikan agama secara intensif, baik di rumah maupun sekolah.
Tahun ajaran 2023/2024, SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta meluluskan lebih dari 300 pelajar kelas enam. Tahun ini pula, madrasah pendidikan Muhammadiyah itu meraih nilai rerata tertinggi Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah jenjang SD tingkat Kota Yogyakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah itu berhasil meraih nilai rerata 247,08 untuk tiga kompetensi yang diujikan, yaitu kompetensi numerasi, literasi, dan sains.