Dampak Penyakit PMK Dan Lato-Lato Sapi Qurban Jenis PO Jawa Laris Terjual

Dampak Penyakit PMK Dan Lato-Lato Sapi Qurban Jenis PO Jawa Laris Terjual

TVRI YOGYAKARTA NEWS JATMIKO HADI

Mendekati Hari Raya Iduladha, sejumlah pedagang sapi kurban di Kabupaten Kulon Progo mulai kebanjiran pembeli.

Tak seperti tahun lalu, minat shohibul kurban untuk memilih sapi PO Jawa dibanding sapi metal atau limosin pada tahun ini jauh meningkat, karena dinilai lebih sehat dan tahan terhadap penyakit.

Seperti terlihat di salah satu pusat penjualan hewan kurban milik Suparlan, warga Dusun Blimbing, Kalurahan Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo ini. Menjelang Hari Raya Iduladha tahun ini, ia mengaku menyiapkan sekitar 200 ekor sapi berbagai jenis yang didatangkan dari sejumlah wilayah, baik lokal Kulon Progo maupun luar daerah seperti Purworejo, Kebumen, serta sebagian Gunungkidul. Sampai saat ini, ia menyebut sedikitnya sebanyak 160 ekor sapi di kandangnya telah dipesan dan terjual ke konsumen. Dari 160 sapi yang terjual itu, tercatat 50 persen lebih merupakan sapi jenis Peranakan Ongole atau PO Brahman. Tahun ini, sapi putih yang juga sering disebut sapi Jawa ini lebih banyak diminati karena dinilai lebih tahan terhadap sejumlah penyakit yang kerap menyerang ternak dan marak terjadi selama beberapa tahun terakhir, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga penyakit LSD atau lato-lato.

Untuk memastikan seluruh sapi yang dijual dalam kondisi sehat dan tidak terkena penyakit, para pedagang sendiri rutin melakukan pengecekan kesehatan setiap 2 hari sekali dengan cara mengundang dokter hewan ke kandang ternak. Sebagai bentuk pelayanan kepada konsumen, para pedagang juga berani menjamin kondisi kesehatan hewan ternak sampai dengan saat proses pengiriman yakni pada H-1 Iduladha nantinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *