Penjualan Kambing Kurban Di Kota Yogyakarta Turun

Penjualan Kambing Kurban Di Kota Yogyakarta Turun

TVRI YOGYAKARTA NEWSPAULUS YESAYA JATI

Penjualan hewan kurban jenis kambing atau domba di Kota Yogyakarta mengalami penurunan menjelang Hari Raya Idul Adha 2024. Para pedagang menduga hal ini disebabkan karena momen Idul Adha bersamaan dengan pendaftaran anak sekolah masuk.

Nardi, seorang penjual kambing kurban dari Suryodiningratan, menyampaikan bahwa biasanya ia mampu menjual 70 hingga 100 ekor kambing kurban pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, pada tahun ini, selama 6 hari membuka lapak dagangannya sejak tanggal 8 Juni, ia baru berhasil menjual 30 ekor kambing kurban dari stok sebanyak 70 ekor yang dimilikinya. Nardi menduga penurunan ini terjadi karena bersamaan dengan momen pendaftaran anak sekolah yang membuat orang tua harus mengatur keuangannya.

Untuk menarik minat pembeli, Nardi menawarkan layanan tambahan berupa perawatan hewan kurban sampai menjelang Hari Raya Idul Adha, serta pengantaran gratis. Jenis kambing atau domba yang dijual oleh Nardi meliputi kambing Jawa, Etawa, dan Gembel, di mana kambing Jawa menjadi favorit yang banyak dibeli oleh masyarakat. Hewan kurban ini diperoleh dari Temanggung, Bantul, dan Gunungkidul.

Harga kambing atau domba kurban bervariasi tergantung pada jenis dan beratnya, dengan kisaran harga dari 1,7 juta hingga 5,5 juta rupiah. Nardi meyakini bahwa penjualannya akan meningkat 3 hari menjelang Idul Adha, dibandingkan dengan hari-hari biasa di mana biasanya hanya terjual 4 hingga 6 ekor kambing kurban.

Salah satu warga Gayam, Kota Yogyakarta, Anwar, menyambut baik pelayanan tambahan seperti perawatan dan pengantaran gratis karena ia tidak memiliki lahan luas di rumahnya. Anwar juga khawatir jika harus merawat sendiri kambing atau domba, karena khawatir hewan tersebut bisa sakit. Untuk kriteria kambing yang dibelinya, Anwar menyebut bahwa kambing harus tidak terlalu kurus, sehat, dan sesuai dengan syariat Islam.

Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta melaporkan bahwa sebanyak 522 lokasi akan dijadikan tempat penyembelihan hewan kurban. Saat ini, ratusan tempat tersebut telah dimonitor, dan pada tanggal 16 Juni mendatang akan dilakukan pemantauan lebih lanjut. Dinas tersebut juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan pengolahan limbah dan kotoran hewan kurban dengan tidak membuangnya ke sungai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *