TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
DIY akan melakukan penimbangan dan pengukuran serentak bayi dan balita di bulan Juni ini.
BKKBN DIY melaporkan adanya kenaikan angka stunting DIY jika dihitung dari metode survei Kesehatan Indonesia tahun 2023. DIY sendiri memiliki target stunting 10,2 persen pada tahun 2024.
Ribuan tim pendamping keluarga (TPK) di Daerah Istimewa Yogyakarta diturunkan massal pada bulan Juni ini untuk melakukan penimbangan dan pengukuran bayi dan balita sesuai alamat dan nama di Posyandu dan Puskesmas. Kegiatan serentak yang dilakukan di 4 kabupaten dan 1 kota tersebut bertujuan untuk mencari data yang akurat terkait angka stunting di DIY.
Hasilnya, data tersebut akan bisa dipakai untuk mengoreksi angka stunting yang naik menjadi 18 persen pada tahun 2024, sementara pada tahun 2023 sebesar 16,4 persen. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY mengimbau kepada para TPK untuk meningkatkan tingkat kehadiran di Posyandu di wilayahnya menjadi 95 persen. Jika pun tidak bisa datang ke Posyandu, tim TPK bisa mendatangi langsung ke rumahnya.
Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, mengatakan peran TPK sangat penting dalam keabsahan data stunting sehingga perlu dikumpulkan untuk diberi pelatihan dan training. Para TPK juga sudah diberikan peralatan alat timbang dan ukur yang standard dengan harapan tidak terjadi perbedaan angka. Ia pun mengimbau para TPK untuk melakukan pengukuran dengan benar seperti saat pengukuran bayi.
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Mohammad Iqbal Apriyanto, mengatakan Puskesmas memegang peranan penting untuk menentukan angka stunting. Nantinya, jika ditemukan anak kategori stunting, BKKBN melalui tim TPK dan pihak terkait akan melakukan intervensi dengan memberikan berbagai pelayanan kepada keluarga tersebut.
Bulan Juni menjadi momentum intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh wilayah Indonesia sesuai amanah yang diberikan Presiden RI. Intervensi serentak bertujuan untuk mengetahui angka stunting yang akurat sehingga nantinya, penanganan yang dilakukan bisa tepat sasaran. Di DIY sendiri, terdapat 5.556 tim TPK yang tersebar di lima kabupaten dan kota, Sleman menjadi kabupaten yang memiliki anggota TPK terbanyak dengan jumlah 2.088 orang.