TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMAD RIDWAN
Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Sleman dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG).
Dengan durasi 149,52 detik dan estimasi jarak luncur 1.500 meter ke arah Kali Bebeng atau Krasak, arah angin ke barat daya.
Mengutip dari data dan video yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), video menampilkan kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 18 Juni 2024 pada pukul 14.55 WIB, dengan amplitudo maksimum 37 mm, durasi 149,52 detik, estimasi jarak luncur 1.500 meter ke Kali Bebeng/Krasak, sementara arah angin ke barat daya.
Atas kejadian tersebut, masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan. Gunung Merapi, yang terletak di wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten, Jawa Tengah, saat ini berada pada siaga atau level 3, sehingga masyarakat diingatkan untuk tetap patuhi rekomendasi.
Dari laporan aktivitas gunungapi, diketahui untuk periode pengamatan tanggal 19 Juni 2024, pukul 00.00-06.00 WIB, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat, suhu udara antara 16,2-17,8 derajat Celsius, kelembaban udara 77,8-71,1 persen.
Secara visual, gunung terlihat dengan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang, tinggi 25 meter di atas puncak kawah. Data lain menyebutkan teramati 15 kali guguran lava ke arah barat daya, Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.