TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI DAN UCU ANDRITAMA
Pemerintah Republik Indonesia sudah menyiapkan rencana evakuasi warga negara Indonesia di Lebanon jika perang terbuka Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon pecah.
Saat ini, terdapat 217 warga negara Indonesia di Lebanon dan lebih dari 1.200 personel pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia yang bertugas di Lebanon Selatan.
Kedutaan Besar Republik Indonesia Beirut, Lebanon, menetapkan Lebanon Selatan sebagai wilayah Siaga Satu, yang artinya situasi yang terjadi di republik demokratik parlementer itu dinilai sudah mulai mengancam jiwa para warga negara Indonesia. Sedangkan wilayah Beirut sekitarnya berstatus Siaga Dua. Status ini diterapkan menyusul terus meningkatnya eskalasi konflik setelah Israel menyetujui rencana serangan ke Lebanon. Perseteruan sengit kedua kubu kembali memanas sejak Oktober 2023, lalu disusul konflik di Lebanon Selatan antara Hizbullah dan militer Israel. Ancaman serangan Israel ke kelompok Hizbullah Lebanon pun telah disampaikan awal Juni 2024. Hizbullah merupakan sekutu Hamas, yang saat ini sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza.
Mayoritas warga negara Indonesia di Lebanon merupakan pekerja migran. Sebagian lainnya adalah mahasiswa yang kuliah di negeri Paris dari Timur Tengah itu, dan sisanya warga negara Indonesia yang menikah dengan warga setempat.