TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Momen Idul Adha identik dengan aneka kuliner seperti gule, tongseng, hingga rendang yang banyak diolah warga masyarakat. Penjual bumbu giling halus pun kebagian rezeki, di mana sepekan pasca Idul Adha penjualan bumbu di pasar tradisional masih tinggi. Bumbu menjadi komponen penting untuk mengolah daging kurban menjadi aneka sajian kuliner khas Idul Adha, seperti gule, tongseng, dan masakan lainnya. Penjual bumbu di pasar tradisional pun merasakan dampaknya, di mana bumbu giling halus siap pakai laris dibeli masyarakat. Hingga sepekan setelah Idul Adha, bumbu giling untuk memasak gule, tongseng, sate, hingga rendang paling banyak diburu warga. Bumbu praktis siap pakai ini dibuat dengan menghaluskan aneka bumbu dan rempah dan dikemas per bungkus. Pembeli yang hendak mengolah daging pun dimudahkan, tidak harus repot menghaluskan bumbu saat hendak memasak. Lilik yang keseharian berjualan sembako dan aneka bumbu rempah di Pasar Argosari, Wonosari, pun mengambil peluang dengan menambah stok jualan bumbu giling siap pakai. Dalam sehari, dirinya masih bisa menjual lima puluh hingga enam puluh bungkus bumbu giling, jauh dari penjualan di hari normal yang paling hanya terjual tidak lebih lima bungkus saja. Antisipasi masih tingginya permintaan, pedagang pun tetap rutin menggiling bumbu giling halus dalam jumlah banyak setiap harinya.
“Banyak yang beli, banyak yang cari bumbu-bumbu itu kan praktis tinggal gosreng-gosreng sudah,” ucap Lilik, penjual bumbu giling.
Harga yang dipatok penjual cukup terjangkau. Sebungkus bumbu giling untuk porsi masak daging dalam jumlah banyak dihargai tujuh ribu rupiah. Menjual bumbu giling halus siap pakai banyak dilakukan pedagang di Pasar Argosari saat momen Idul Adha.