TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMAD RIDWAN
Jalur liar offroad motor trail di barat Bangker Kaliadem, Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini sudah ditutup. Pemerintah Kalurahan Kepuharjo beharap, ke depannya lahan tersebut bisa semakin bermanfaat, dengan ditanami kopi maupun tanaman buah-buahan.
Jalur liar offroad motor trail, berjarak sekitar 6 hingga 7 ratus meter dari bangker kaliadem di kawasan lereng gunung merapi, Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Trek tak berijin ini, dilakukan dinas pertanahan dan tata ruang Daerah Istimewa Yogyakarta, Kasultanan Keraton Yogyakarta, dan Pemerintah Kalurahan Kepuharjo, dan Umbulharjo. Penutupan dilakukan atas komplain warga yang resah dan terganggu, karena dinilai merusak lingkungan, sekaligus melaksanakan pergub Daerah Istimewa Yogyakarta, nomor 24 tahun 2024, tentang pemanfaatan tanah kalurahan. Daerah tersebut merupakan, salah satu daerah resapan air. Dengan banyak pemotor trail liar, yang melintasi tanah kas desa seluas lima belas koma tujuh hektar tersebut, dikhawatirkan merusak tanah, yang sudah sejak lama dimanfaatkan untuk menanam rumput, oleh warga setempat, guna kepentingan peternakan dan pemanfaatan lain, seperti penghijauan. Dengan jenis tanaman penhijauan yang ditanam mulai dari sengon, akasia manum, ringin, kantil dan cemoro. Ke depannya lahan di petak 9 ini diharapkan juga bisa dimanfaatkan untuk warga bercocok tanam, seperti buah-buahan, untuk mengantisipasi hewan liar, mulai dari kijang hingga kera ekor panjang. Tanaman kopi juga diharapkan bisa ditanam di lahan anggaduh tersebut, namun demikian Pemerintah Kalurahan Kepuharjo berharap dukungan dari dana keistimewaan.
Selain tanaman keras, saat ini lokasi tanah yang sudah dipasang portal dan papan nama Kalurahan Kepuharjo ini, juga banyak ditumbuhi jenis rerumputan, yang sangat bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak, termasuk tumbuhnya tanaman endemik di kawasan gunung merapi.