TVRI YOGYAKARTA NEWS – NORMA NOVIKA DAN DONNY RAHMAD
Peringati hari jadinya ke-35, Museum Monumen Jogja Kembali, menggelar pertunjukan ketoprak baramon, dengan tajuk sang pangarso kondur ing ngayogyokarto. Selain wujud syukur, kegiatan ini diharapkan mampu mempererat hubungan antar museum, dan seluruh lapisan masyarakat.
Setelah sukses tahun lalu dengan sosiodrama, Museum Monumen Jogja Kembali, menggelar pentas ketoprak baramon, dengan tajuk sang pangarso kondur ing ngayogyokarto, pada peringatan hari jadinya ke-35 tahun 2024. Kethoprak ini mengusung warna seni yang berbeda, dengan pemain para karyawan badan pengelola monumen jogja kembali, dan unsur badan musyawarah museum barahmus Daerah Istimewa Yogyakarta, akademisi, dan para seniman. Seni tradisional ini, menceritakan perjuangan para tokoh kemerdekaan di Yogyakarta, dalam menghadapi agresi militer belanda. Kethoprak ini disutradarai Nanang Dwinarto, dan dikemas apik, dengan membawa latar belakang sejarah Kota Yogyakarta, yang pernah menjadi Ibu Kota Republik Indonesia pada 1946. Peristiwa jogja kembali, merupakan peristiwa yang sangat bersejarah, karena merupakan salah satu rangkaian, dari proses perjuangan bangsa indonesia mempertahankan kemerdekaan, sehingga kedaulatan negara Republik Indonesia dapat ditegakkan. Hal ini penting diceritakan kembali kepada generasi muda, agar tidak melupakan sejarah, dan terus mewarisi semangat juang para pahlawan bangsa.
Selain wujud syukur, kegiatan kolaborasi bersama Dinas Kebudayaan Sleman ini, diharapkan dapat lebih mempererat hubungan antar museum, dan seluruh lapisan masyarakat. Monjali juga diharapkan semakin eksis, menjadi agen edukasi yang konsisten, dan bisa menjadi sarana pembelajaran, sehingga internalisasi nilai-nilai semangat perjuangan, dapat terus terpatri di masyarakat.