TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Banyak cara dilakukan petani, untuk menanam tanaman gambas atau oyong, di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain menggunakan sistem media rambat atau lanjaran, gambas juga bisa ditanam dengan menggunakan sistem telasah, atau tanpa media rambat.
Para petani di Dusun Kanoman, Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan lahan pertanian yang tak terpakai, untuk menanam sayur gambas atau oyong, dengan sistem telasah atau tanpa media rambat seperti lanjaran. Dalam sistem ini, tanaman gambas hanya dibiarkan tumbuh menjalar, di atas tanah tanpa dirambatkan ke atas. Selain dapat mengurangi biaya produksi, karena tidak lagi menggunakan media lanjaran, sistem telasah ini juga dinilai cocok digunakan, di kawasan pesisir pantai, karena tanaman lebih aman dari terjangan angin kencang. Kelebihan lain sistem telasah adalah tingkat produktivitas lebih tinggi, serta jangka waktu masa panen lebih lama. Hal itu disebabkan karena, batang menempel langsung ke tanah, sehingga memungkinkan akar tumbuh dengan sendirinya.
Meski memiliki sejumlah kelebihan, sistem telasah juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah jumlah populasi tanaman, menjadi lebih sedikit dibandingkan sistem lanjaran. Hal itu karena, sebagian lahan, harus digunakan sebagai ruang tumbuh tanaman ke samping. Tidak seperti lanjaran, yang jarak tanamnya bisa dipadatkan, mengingat pertumbuhan tanaman diarahkan ke atas. Kekurangan lain sistem telasah adalah, bentuk gambas bengkok, karena tidak menggantung, melainkan menempel di tanah.