TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Beberapa Petani dan Kelompok Tani Kakao di Kapanewon Patuk,Gunungkidul, Mengembangkan Kakao Organik untuk Menghasilkan Coklat Kualitas Tinggi. Budidaya Organik diyakini Memberikan hasil produk Lebuh Sehat, sehingga banyak dicari Industri Olahan Coklat. Dusun Gumawang di Kalurahan Putat, Patuk, menjadi salah satu Sentra Kakao di Gunungkidul. Kebun Kakao mudah dijumpai di Wilayah ini Pemupukan Tanaman memegang peran cukup penting terhadap Produk Kakao yang dihasilkan. Beberapa Petani dan kelompok Tani banyak memilih Budidaya Kakao secara Organik. Langkah ini ditempuh untuk peningkatan Mutu Biji Kakao Kering. Kakao Kering dengan Kualitas Baik akan banyak diminati Industri Coklat dari berbagai Wilayah di Indonesia. Edi Suparjono salah Seorang Petani Kakao mengaku, Pupuk Organik diambil dari Kotoran Hewan Ternak Sapi yang sebelumnya telah Difermentasikan dengan penambahan Senyawa Tricoderma. Pupuk diberikan Full Organik ke tiap tegakan Kakao Miliknya. Meski Dipupuk Organik, Kakao tetap bisa Tumbuh baik, dan mulai Berbuah Sejak Tahun Keempat setelah Tanam. Keunggulan lain, kakao Kering atau Coklat Bubuk akan Lebih Awet, dan bisa disimpan dalam jangka Waktu cukup lama. dari Segi Rasa, Kakao Organik diakui lebih Enak dan Beraroma. Edi mengaku, Kakao Miliknya sudah mendapat Sertifikasi Organik, sehingga Banyak diminati Industri Coklat. Industri dari beberapa Wilayah baik Yogyakarta, Makasar, Bandung dan Kota besar lain rutin Mengambil Kakao dari tempatnya. pemupukan secara Organik diakui lebih rumit. Kohe tidak bisa langsung Diaplikasikan, dan harus menunggu proses Frermentasi hingga Sebulan Lamanya.