TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Berada di jalur wisata pantai, sebuah industri rumah tangga di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu menghasilkan produk dompet dan bermacam model tas berbahan kulit. Sejak beberapa tahun terakhir, produk hasil industri rumahan ini, sudah mampu merambah pasar ibu kota.
Sebuah UMKM di Kalurahan Monggol, Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak tujuh tahun lalu, eksis dengan produk utama dompet dan aneka model tas. Semua produk dibuat dari bahan baku kulit sapi, yang didatangkan dari Kota Yogyakarta. Mereka sudah lama memiliki ketrampilan dan skil di kerajinan kulit, sehingga mantap membuka usaha di Gunungkidul. Meski usaha semacam ini jarang ditemui di Gunungkidul, namun usaha yang dirintis sejak tahun dua 2017 silam, kini makin berkembang dan merambah pasar Ibukota Jakarta. Ratusan produk kulit sapi, rutin diminta pelanggan toko dan asesoris di Jakarta. Dalam sebulan, sekitar lima ratus produk harus tersedia, untuk dijual tujuan Jakarta. Pasar lokal pun tertarik dengan produk tas, dompet, dan produk lain. Beberapa pedagang dari Bantul, Kota Yogyakarta, hingga Prambanan Sleman pun, rutin memesan ke UMKM ini. Untuk tetap bisa diterima pasar, dari berbagai segmen usia, produk tetap mengikuti tren dan perkembangan mode. Harga jual semua produk terbilang terjangkau, mulai tiga puluh ribu, hingga lebih dari lima ratus ribu rupiah per produk. Kini pemilik usaha sudah mempekerjakan lima karyawan, yang mayoritas berasal dari warga lokal Gunungkidul. Produk kerajinan berbahan kulit ini, diharapkan bisa diterima dan banyak diminati pasar lokal, khususnya di Gunungkidul.