TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA
Biasanya, cerita Sejarah diajarkan kepada Anak-anak untuk menumbuhkan Rasa cinta tanah air, namun, dalam Jogja historical orchestra, anak-anak justru bercerita Sejarah kepada ratusan penonton. Istimewanya, para pemerannya rata-rata masih duduk di bangku SD, namun, mereka mampu memukau para Penonton dengan Seni tari, Akting, dan Tembang yang apik. Puluhan Seniman anak Asal Kota Yogyakarta sukses mementaskan Peristiwa Sejarah Jogja kembali dengan Langen Carita di Amphi Theater Embung giwangan. Para pemerannya yang Rata-rata masih duduk di bangku SD mampu memukau Ratusan Penonton dengan kepiawaiannya Berakting, Menyanyi, dan Menari. Dalam pementasannya, Anak-anak mampu menghayati perannya sebagai Tokoh-tokoh Nasional seperti Soekarno, Jenderal Sudirman, Sri sultan hamengku buwono sembilan , dan para pejuang. Sejarah Jogja kembali dipilih sebagai pengingat Yogyakarta sebagai pernah menjadi kota perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Statusnya sebagai Ibukota Negara membuat Yogyakarta sempat dikuasai Belanda kala itu. Namun, sebuah Peristiwa penting yang digagas Sri Sultan Hamengku buwono sembilan, yaitu serangan umum 1 maret 1949 mampu menunjukkan eksistensi negara Indonesia yang dianggap sudah tamat ke dunia Internasional. Hasilnya, Belanda harus angkat kaki dan mengakui kedaulatan Republik Indonesia melalui konferensi meja bundar. Nilai-nilai Kegigihan dan pantang menyerah inilah yang ingin diangkat dalam pementasan sehingga Anak-anak tidak hanya mendengarkan cerita Sejarah, tapi mencoba merasakan kembali kisah perjuangan para Pahlawan melalui pertunjukan teatrikal. PJ Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto berharap pementasan Sejarah Jogja kembali bisa menjadi pembelajaran bagi anak-anak muda yang akan menjadi pemimpin di masa datang. Dengan mengetahui Sejarah bangsanya, generasi muda akan meneladani sikap-sikap patriotik para pahlawan yang hanya memikirkan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi. Sugeng Purwanto meyakini penampilan luar biasa para Seniman Anak akan semakin menguatkan keistimewaan yogyakarta sebagai kota kebudayaan. Sebagai pengiring musik, pementasan Jogja Historical Orchestra mengusung kolaborasi musik Orkestra dan Gamelan untuk membawakan Lagu-lagu perjuangan. Sejumlah lagu yang dibawakan seperti ibu pertiwi, tanah airku, dan maju tak gentar.. melalui pertunjukkan tersebut, harapannya dapat menarik minat generasi muda untuk mengenal sejarah Bangsa, khususnya Yogyakarta.