Tradisi Jamasan Kitab Lontar Kuno Jamus Kalimasada

Tradisi Jamasan Kitab Lontar Kuno Jamus Kalimasada

TVRI YOGYAKARTA NEWSJATMIKO HADI

Sejumlah warga di Desa Salam Rejo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan tradisi Jamasan Kitab Pusaka Daun Lontar Kuno, Jamus Kalimosodo. Pembukaan sekaligus jamasan kitab berusia ratusan tahun ini, hanya dilakukan setiap setahun sekali, yakni setiap peringatan 1 Suro.

Tradisi jamasan pusaka kitab kalimosodo, digelar warga keturunan Keempat Eyang Darmo Gathi, atau Wono Sosro, Di Dusun Klebakan, Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ritual ini digelar rutin setiap tanggal 1 Suro, dengan membuka dan menjamas, atau membersihkan kitab kuno pemberian Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono Ke-7, kepada Eyang Darmo. Meski digelar secara rutin, jumlah lembaran lontar kitab ini selalu berbeda setiap tahunnya. Tahun ini jumlah lembaran kitab jamus kalimosodo, 69 lembar, berbeda dari tahun 2023 dan 2022 lalu, yang berjumlah 68 lembar. Jumlah halaman paling banyak pernah mencapai 78 lembar, yakni pada tahun 1978, sedangkan paling sedikit terjadi pada tahun 2020 lalu, yakni 59 lembar.

Terbuat dari daun lontar dengan tulisan aksara jawa , kitab ini memiliki ukuran panjang 40 sentimeter dan lebar 5 sentimeter. Intisari kitab ini berisi petunjuk jalan kehidupan menuju kejujuran. Zaman dahulu kitab ini sering dibaca sambil dinyanyikan sebagai kidung pujian. Sayangnya, semua keturunan Eyang Darmo Gathi saat ini, sudah tidak bisa membaca aksara jawa, yang ada di kitab daun lontar, padahal tradisi jamasan disertai dengan membaca surat yang ada di dalamnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *