TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Ribuan warga antusias menyaksikan ritual Tradisi Labuhan yang digelar di Kawasan Pantai Glagah Kulonprogo Rabu siang kemarin. Datang dari berbagai daerah, mereka rela berdesak – desakan demi menyaksikan sekaligus ngalap berkah ritual hajad dalam Kadipaten Pakualaman itu.
Digelar setiap tanggal 10, Bulan Suro dalam kalender penanggalan jawa, ritual hajad dalem labuhan kadipaten pakualaman ini, diawali dengan prosesi kirab yang dimulai sekitar pukul 09.00 wib. Sebanyak 3 buah gunungan pengarep berisi pakaian semakan, serta hasil bumi, beserta sejumlah gunungan penderek, berisi aneka makanan dan buah-buahan diarak dari Pesanggrahan Pakualaman. Rombongan nampak berjalan kaki sejauh kurang lebih 2,5 kilometer dengan dikawal prajurit bregodo, menuju pendopo pantai glagah di sisi barat. Sesampai di tepi pantai, seluruh sesaji tersebut langsung dilarung atau dilepas ke laut sebagai simbol penyucian dan pembersihan diri. Dua buah gunungan yang berisi hasil bumi pun langsung ludes diserbu warga yang sudah menanti sejak pagi. Mereka saling berebut mendapatkan sesaji yang dipercaya membawa berkah tersebut. Penanggungjawab hajad dalem labuhan kadipaten pakualaman di Kulon Progo, Yudono Indriatmoko mengatakan tradisi labuhan ini digelar dengan tujuan melarung sukerto serta rereget atau hal buruk, dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Tradisi labuhan Pantai Glagah tahun ini terasa lebih meriah dibandingkan tahun – tahun sebelumnya, karena seluruh rangkaian kegiatan bisa digelar, mulai dari pementasan wayang kulit di malam harinya hingga pengunjukan kesenian jatilan pada siang harinya. Selain melestarikan adat dan tradisi budaya leluhur adanya labuhan ini juga diharapkan dapat menjadi hiburan di tengah masyarakat sekaligus menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Kulonprogo.