Komisi A DPRD DIY Berkomitmen Mengedukasi Masyarakat Tangguh Bencana

Komisi A DPRD DIY Berkomitmen Mengedukasi Masyarakat Tangguh Bencana

TVRI YOGYAKARTA NEWS –  AGUNG NUGROHO DAN ARIEF HERIAWAN

Daerah Istimewa Yogyakakarta (diy) dianugerahi kekayaan alam yang indah sehingga banyak Destinasi Wisata Unggulan, selain itu, warganya juga dikenal ramah dalam menerima wisatawan. Namun di balik potensi Pariwisata dan Budaya , diy juga rawan bencana alam setidaknya ada 14 jenis bencana yang mengintai di antaranya angin puting beliung , banjir, longsor, gempa bumi hingga erupsi merapi. Ketua komisi a dprd diy eko suwanto saat konferensi pers di ruang komisi a dprd diy mengatakan  , bencana alam yang besar seperti erupsi gunung merapi tahun 2010 silam , setidaknya  250 ribu warga menjadi pengungsi dan banyak yang meninggal. Kemudian  gempa bumi tahun 2006 yang mengakibatkan enam ribu warga diy meninggal. Selain itu  bencana alam siklon cempaka tahun 2018 juga mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit di wilayah diy.  Menyikapi kondisi seperti itu, komisi a dprd diy meminta pemda diy terus mengedukasi warga supaya tangguh menghadapi kemungkinan datangnya bencana alam. Eko suwanto juga menyoroti bencana alam yang terjadi akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab seperti  alih fungsi lahan pertanian menjadi hotel atau kondominium yang mengakibatkan  hilangnya sumber air serta berkurangnya daerah resapan air , ditambah lagi turunnya kualitas lingkungan sungai akibat penambangan ilegal. Problem utama berkurang resapan air dan susutnya luas lahan pertanian harus segera direspons oleh pemda diy dengan cara penegakan peraturan daerah (perda) tentang rencana tata ruang tata wilayah (rtrw) . Menjawab pertanyaan terkait aktivitas gunung merapi saat ini, Eko Suwanto menyatakan perlu ada langkah antisipasi. Fasilitas-fasilitas seperti tempat pengungsian beserta peralatan evakuasi harus diaudit fungsinya apakah masih layak pakai. Kedepan  komisi a dprd diy dijadwalkan akan mengundang bpbd (badan penanggulangan bencana daerah) se-diy untuk membahas pemetaan potensi bencana alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *