TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA
Sungai memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Kerja bakti bersih sungai, menjadi salah satu pilihan warga Krajan, Mancasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menjaga kelestariannya. Dengan kerja bakti bersih sungai, tak hanya sekedar menjaga menjaga keletarian alam sekitar, tetapi juga meningkatkan kerukunan warga dengan gotong-royong bersama.
Minggu pagi, ratusan warga Krajan, Mancasan, Wedomartani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, gotong-royong membersihkan sungai buntung di wilayahnya, untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain menjaga kebersihan sungai, warga berharap, saluran irigasi pertanian tidak buntu. Dalam kerja bakti ini, anak-anak juga turut dilibatkan, untuk mulai menumbuhkan kepedulian terhadap kebersihan sungai. Dengan karung, warga memunguti sejumlah sampah, mulai dari kantong plastik, pecahan kaca, besi, hingga botol minuman. Tak hanya menjaga sungai tidak tercemar sampah, warga juga melakukan penanaman puluhan bibit pohon gayam, di wilayah bantaran sungai buntung sebagai konservasi alam, menjaga sumber mata air. Pohon gayam dipilih, karena akarnya yang mampu menghunjam ke tanah, sehingga menjadi biopori alami. turut menanam bibit pohon gayam, bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan wakil bupati Sleman Danang Maharsa, serta panewu ngemplak dakiri, sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada warga, untuk pelestarian alam. Sampah-sampah berjenis anorganik yang terkumpul, akan diambil dinas lingkungan hidup untuk didaur-ulang, di tempat pengolahan sampah terpadu milik kabupaten Sleman. Kerja bakti sungai buntung menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, untuk mulai peduli dengan kebersihan sungai.
Sungai yang bersih memiliki banyak manfaat bagi manusia, seperti pertanian, perikanan, dan melindungi keberlangsungan jenis ikan lokal seperti wader. Kerja bakti bersih sungai diharapkan, mampu membuat kelestarian alam kawasan Krajan Mancasan, bisa diwariskan ke generasi yang akan datang. Warga Krajan Mancasan menyambut gembira dengan banyaknya dukungan dari para pemangku kebijakan, pemerhati lingkungan, dan aparat keamanan wilayah setempat, karena pelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan masyarakat.