TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMAD RIDWAN
Sebagai salah satu upaya dalam melestarikan salah satu burung endemik Indonesia, Perkumpulan Penggemar dan Pelestari Puter Seluruh Indonesia, PPPPSI, Kabupaten Sleman adakan lomba burung puter pelung bertajuk rindu suhu. Kegiatan ini mendapat antusias tinggi para penghobi, peternak maupun penggemar burung puter pelung yang datang dari berbagai kalangan.
Lomba puter pelung yang diinisiasi pengurus cabang, pengcab, perkumpulan penggemar dan pelestari puter seluruh indonesia, PPPPSI, Kabupaten Sleman ini diikuti 120 peserta yang terbagi dalam tiga kelas meliputi kelas utama, madya dan pemula. Berlokasi di Pasar Kowen, Kalurahan Sidokarto, Kapanewon Godean, tema lomba rindu suhu kali ini turut digelar untuk kelas pemula yang disediakan 60 gantangan, sementara masing-masing 30 gantangan diperuntukkan bagi kelas utama dan madya. Tak berbeda jauh dengan lomba burung pada umumnya, penilaian lomba terbagi dalam empat babak dengan waktu 20 menit disetiap babak. Penilaian burung puter pelung ini sendiri meliputi suara depan, tengah, dasar suara, dan irama dengan nilai poin yang berbeda disetiap kriteria suara. Menurut panitia, Hedi Kurniadi, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam melestarikan salah satu burung endemik indonesia. Sementara tema yang diangkat rindu suhu menjadi salah satu wadah silaturahmi dengan para pendahulu, sehingga bermanfaat bagi yang pemula untuk meningkatkan pengetahuan, baik teknik maupun perawatan cara beternak puter pelung.
Para peserta maupun penghobi dan peternak burung puter pelung sangat antusias mengikuti lomba yang sudah sangat lama tidak digelar ini. Mereka menyebut, burung puter pelung memiliki khas tersendiri terutama alunan suaranya yang panjang dan mengalun. Bahkan, tak hanya sebatas suaranya saja namun juga sensasi saat menaikkan sangkar burung ke gantangan. Selain mempererat silaturahmi antar pendahulu dengan pemula, kegiatan lomba diharapkan mampu meningkatkan penggemar dan harga jual burung sehingga turut meramaikan perdagangan burung puter pelung.