TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Kerugian harus diderita petani sekitar Pesisir Sadeng, Girisubo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akibat gagal panen beberapa komoditas tanaman, yang ditanam sejak beberapa waktu lalu. Beberapa jenis tanaman seperti padi hingga kacang tanah tidak bisa tumbuh baik, akibat kurang curah hujan. Terganggunya curah hujan dampak el nyinyo beberapa waktu lalu, berdampak bagi pertanian Warga Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Curah hujan minim di wilayah girisubo, membuat banya petani merugi akibat gagal. Beberapa jenis tanaman, baik padi hingga beberapa jenis palawija gagal tumbuh, dengan baik. Sebagian Petani Dusun Bengle, Kalurahan Pucung, Girisubo mengaku, merugi cukup besar. hampir semua jenis tanaman yang ditanam sejak november tahun 2023, atau di awal musim hujan tidak memberikan hasil. Hingga kini, atau masuk bulan juli 2024, situasi juga belum berubah. Kacang tanah yang diharapkan bisa memberikan pemasukan saat kemarau, juga tidak tumbuh baik dan gagal panen. Kurang air membuat kacang tanah tidak berisi, dan hanya sebagian kecil saja, kacang tanah yang bisa diambil petani, sisanya kosong tanpa isi. Para Petani Sudah mengeluarkan modal besar, untuk pembelian bibit kacang tanah, mencapai Tiga Ratus Ribu Rupiah. Namun, hasil panen yang terkumpul di panen kali ini, tak lebih dari satu sak karung. Jauh dari kondisi normal, yang bisa terkumpul hingga lebih dari sepuluh sak karung. Tidak hanya kacang tanah, sebelumnya petani juga sudah gagal panen padi, di musim tanam sebelumnya. Kurang Air, Juga menjadi penyebab padi, tidak memberikan hasil. Curah Hujan sangat minim, di wilayah pesisir sadeng, sehingga mengganggu hampir semua komoditas pertanian.Petani hanya bisa berharap, curah hujan pada musim hujan mendatang, bisa kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya, dan aktivitas pertanian di lahan tadah hujan, bisa memeberikan hasil.