TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMAD RIDWAN
Berbagai kesenian Islam saat ini terus dilestarikan, salah satunya adalah Hadroh.Selain instrumen musiknya yang sederhana, seni Hadrah tak hanya sekedar ungkapan syukur dan penghormatan kepada Nabi Muhammad S-A-W, tapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi dan kebersamaan. Salah satu pertunjukan seni hadroh, ditampilkan dalam parade hadroh di Dusun Sedan, Kalurahan Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Para penampil merupakan kelompok ibu rumah tangga, dan tergabung dalam ikatan muslimat jami’yah sholawat, Daerah Istmewa Yogyakarta. Parade Hadroh ini, merupakan kegiatan rutin setiap Tri Wulan, atau tiga bulan sekali, dan merupakan ajang silaturahmi antar grup hadroh. mereka tampil apik membawakan belasan lagu sholawat. Banyak lagu yang dinyanyikan, terselip kisah maupun pesan dan nasehat keagamaan, seperti lagu assalamualaika ya rasulullah, maupun kisah sang rosul. sementara, dalam setiap penampilannya, alat musik hadroh mengiringi setiap lagu, mulai dari rebana lengkap yang terdiri dari Bass Hadroh, Rebana, Tamborin, dan Marawis. Tak hanya tu, hentakan kaki maupun gerakan tangan, yang lengkap membawa Kipas Kertas, turut dilakukan, sehingga menambah kemeriahan penampilan peserta hadroh. Para Peserta tak hanya berasal dari kabupaten Sleman, meainkan juga dari Kabupaten Gunungkidul, Bantul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta. Parade hadroh ini diharapkan, tak hanya sebatas ajang mempererat silaturahmi, tapi juga sebagai upaya dalam melestarikan Kesenian Islam, sebagai salah satu Khazanah Budaya di Nusantara.