Gelar Tari Catur Sagatra 2024

Gelar Tari Catur Sagatra 2024

TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO DAN AGUNG HANGGARA

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Kundha Kabudayan kembali menyelenggarakan pagelaran ‘Catur Sagatra’ Ajang Anjangsana Tahunan Antar Empat Kerajaan Praja Dari Dinasti Mataram Islam Yang  Digelar Di Museum Vredeburg Yogyakarta, ‘Catur Sagatra 2024’ menampilkan karya tarian dari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, pura pakualaman serta pura mangkunegaran surakarta. Dinas kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta  kembali  menggelar catur sagatra 2024 di museum Benteng Vredeburg, kota jogja.Catur sagatra adalah acara tahunan yang melibatkan empat Dinasti Mataram Islam antara lain Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Karaton kasunanan surakarta hadiningrat, pura mangkunegaran surakarta, dan pura pakualaman. Keempat entitas budaya tersebut dikenal sebagai catur sagatra, yang memiliki garis keturunan trah mataram dan yang menjadi pewaris sah budaya mataraman. Kepala dinas kebudayaan kundo kabudayan  dian laksmi pratiwi mengungkapkan , catur sagatra merupakan refleksi adiluhung  anjangsana 4 dinasti yang tahun ini tidak hanya melalui pegelaran tari tetapi juga pameran mengangkat tema prajurit atau wireng. Pagelaran tari catur sagatra 2024 di awali dengan penampilan tari atau beksan klasik dari kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat berjudul jayeng laga ciptaan hb sepuluh  yang menceritakan  sepak terjang  prajurit Kraton Kasultanan Ngayogjakarta. Kemudian di susul tarian yang kedua yang menampilkan tari atau beksan dari puro mangkunegaran dengan judul srimpi sura leksana yang berkisah tentang seorang prajurit yang gagah berani  dalam perang namun tidak meninggalkan  kodratnya dalam tugas sehari hari. Berbeda dengan tahun lalu pada pagelaran catur sagatra 2024 tahun ini , juga di tampilkan display para prajurit dari empat dinasti dan pameran tentang sejarah prajurit. Dari pameran tersebut bisa dilihat sejauh mana empat penguasa monarki pecahan mataram islam itu dapat melestarikan tradisi prajurit. Para prajurit di empat dinasti mataram islam itu awalnya berfungsi sebagai kekuatan militer,namun seiring   dengan perubahan zaman, prajurit tersebut memiliki beda fungsi. Sebagai ajang tahunan catur sagatra cukup mendapat apresiasi dari berbagai kalangan termasuk juga Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *