TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO DAN ARIEF HERIAWAN
Sekitar 1.000-an pekerja konstruksi yang tergabung dalam Aliansi Paguyuban Pekerja Bantul (AP2B) menggelar aksi di halaman kantor perusahaan Kontruksi Kabupaten Bantul. Aksi tersebut dipicu adanya penundaan jadwal tender oleh perusahan kontruksi di Kabupaten Bantul yang menyebabkan penumpukan pekerjaan di akhir proyek, sehingga menimbulkan kekecewaan di kalangan para pekerja. Aksi pekerja kontruksi terjadi terkait adanya penundaan tender yang tidak sesuai jadwal sehinnga dinilai berdampak negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Akibatnya, banyak pekerjaan yang diselesaikan secara Tergesa-gesa dan hasilnya tidak maksimal. Tim hukum dan Advokasi AP2B Musthafa, mengatakan kondisi ini bermula dari dugaan ekspansi salah satu perusahaan beton yang berusaha masuk ke wilayah Kabupaten Bantul untuk menguasai tender proyek. Sehingga hal tersebut sangat bertentangan degan nilai-nilai kearifan lokal Warga Bantul . Kami ingin pihak Unit Layanan Pengadaan ULP segera menuntaskan masalah ini agar para pekerja bisa bekerja dengan lebih baik. Selain itu, ia juga mempertanyakan legalitas material yang digunakan oleh perusahaaan kontrusksi tersebut sehingga berpotensi adanya pelanggaran hukum. Para Pekerja kontruksi mendesak agar pihak ULP segera memperbaiki prosedur dan memastikan tender dilaksanakan tepat waktu guna mencegah terulangnya masalah ini di masa depan.