TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Festival Padas Temanten, mewadahi para pelestari Budaya Kotagede, Kota Yogyakarta, untuk tampil menunjukkan bakatnya dalam berkesenian.
Festival ini juga sebagai ajang, persiapan menyambut kegiatan berskala Internasional Kota Pusaka Dunia UNESCO, pada 2025.
Kotagede, Kota Yogyakarta tidak hanya memiliki banyak situs bersejarah peninggalan era mataram islam kuno, tetapi banyak masyarakatnya yang sampai saat ini, terus melestarikan budaya jawa. Salah satunya Festival Padas Temanten, yang digelar untuk mewadahi warga kotagede, untuk unjuk gigi dalam berkesenian mulai dari cokekan, bambung, kethoprak, hingga jatilan. Dengan diberikan panggung, para pelestari budaya Kotagede semakin termotivasi, untuk terus mengembangkan minat dan bakatnya dalam berkesenian. Festival ini juga bertujuan untuk, semakin memperkenalkan petilasan situs kuno bernama Padas Temanten, yang dulunya menjadi lokasi dan saksi kisah romantis percintaan hingga akhir hayat, sepasang pengantin pada era mataram kuno. Padas temanten berupa batu-batu padas, yang menonjol di bantaran sungai gajahwong, tapi saat ini sudah hilang karena tergerus aliran sungai, harapannya, dengan sering dipakai untuk kegiatan budaya, kawasan kuno padas temanten, menjadi alternatif pilihan berwisata baru di kotagede. Sejumlah pelaku UMKM di bantaran sungai gajah wong, juga turut dilibatkan untuk membangkitkan perekonomian warga, sehingga festival-festival kebudayaan di kotagede, juga mampi memberikan dampak kesejahteraan. Geliat sejumlah festival di kawasan kotagede juga digelar, untuk persiapan menyambut kegiatan berskala Internasional Kota Pusaka Dunia UNESCO, pada 2025.
Tak hanya padas temanten, masih banyak terdapat sejumlah situs kuno bersejarah di Kotagede, yang memiliki banyak cerita menarik di belakangnya, di antaranya, sendang seliran yang dulunya menjadi tempat permandian keluarga kraton. Lalu baluwarti, sebuah situs berupa benteng luar kraton mataram, dan situs jurang bobon, benteng pertahanan alam mataram kuno.
