TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menegaskan, angka kematian ibu di negeri ini urutan kesembilan, dari 10 negara di Asean. Sedangkan kematian anak menduduki posisi ketujuh, dari 10 negara di Asean.
Angka ini cukup tinggi, dan memerlukan rumah sakit, dengan fasilitas kesehatan modern dan terdigitalisasi, untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, di Indonesia. Salah satunya, Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sarjito Yogyakarta.
Presiden republik indonesia joko widodo, melakukan kunjungan kerja, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di bumi mataram ini, mantan Walikota Solo itu, memembagikan bantuan sosial di Kalurahan Condongcatur, serta meresmikan Pasar Godean baru, dan gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak, Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sarjito Yogyakarta. Pembangunan gedung kesehatan ibu dan anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sarjito Yogyakarta ini, menghabiskan anggaran 267 Miliar Rupiah untuk 8 lantai, dan peralatannya 240 Miliar Rupiah, serta persiapan Sumber Daya Manusia 50 Miliar Rupiah.
Secara total, Indonesia akan memiliki 12 Rumah Sakit, dengan standar seperti yang dimiliki Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sarjito Yogyakarta.
Seluruh pelayanan kesehatan ibu dan anak, terdapat di gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak, Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sarjito Yogyakarta. Pelayanan itu mulai dari Unit Gawat Darurat, hingga poliklinik ibu dan anak.
Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sarjito Yogyakarta, menjadi salah satu dari 6 Rumah Sakit vertikal, yang diusulkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, untuk memperoleh pinjaman luar negeri, dari the islamic development bank. Pembangunan gedung pelayanan ini, merupakan bagian dari proyek the strengthening of national referral hospitals and vertical technical units, dengan anggaran senilai 500 Miliar Rupiah.