TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Kemarau panjang membuat lahan sawah di Kalurahan Wiladeg, Karangmojo, Gunungkidul, kering kerontang tidak bisa diolah dan ditanami padi.
Akibatnya, sebagian kecil lahan yang sudah terlanjur ditanami padi pun harus siap-siap mengalami kegagalan,
Upaya petani di Padukuhan Nglampar, Wiladeg, Karangmojo, untuk kembali bisa mengolah lahan sawah mereka mengalami kegagalan. Pada musim tanam ketiga saat ini, pengairan sawah dari sumber umbul banteng tidak lagi bisa menjangkau beberapa lahan. Akibatnya, lahan yang letaknya jauh dari sumber air, kering kerontang akibat lama tidak teraliri air. Sebagian kecil lahan yang sudah terlanjur ditanami padi pun harus siap-siap mengalami kegagalan, karena tidak lagi mendapat pasokan air.
Menurut para petani, umbul banteng yang menjadi sandaran pertanian di wilayah ini, mengalami penyusutan debit air yang sangat signifikan dimusim kemarau, sehingga dapat mencukupi kebutuhan air diseluruh lahan milik warga.
Jika tahun sebelumnya petani dapat menanam hingga 3 kali, saat ini mereka terpaksa membiarkan banyak lahannya menganggur, karena sangat kering dan sama sekali tidak bisa diolah. Petani tidak mau ambil resiko dengan menanami lahan dengan tanaman lain karena rawan gagal. Ini mengakibatkan hasil panen yang diterima petani dipastikan turun untuk tahun ini. Petani yang tidak kebagian air hanya bisa pasrah, sambil menunggu musim penghujan datang. Sementara itu, beberapa lahan dengan letak lebih dekat dari sumber air umbul banteng, hingga kini masih bisa ditanami padi, meski dengan debit air yang juga berkurang.