TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO-ARIEF HERIAWAN
Taman Budaya Yogyakarta (TBY) bakal menggelar pergelaran eksperimentasi seni musik bertajuk samirana dari Seniman Jaeko Siena.
Pada pentas musik seniman jaeko siena mengangkat inspirasi bunyi angin, lalu mengolahnya menjadi nada-nada yang memikat.
Seniman Jaeko Siena yang tergabung dalam kelompok seni kultura collectiva aktif mengembangkan budaya tradisional di beberapa negara, baik workshop maupun pertunjukan. Jaeko saat ini juga turut berproses dalam karya monumental alffy reff dan menjadi additional suling dan talempong dewa budjana di beberapa event festival. Pada “tajuk samirana ini dalam bahasa jawa berarti angin, menjadikan angin sebagai elemen sentral eksplorasi bermusik. Seniman Jaeko Siena menjelaskan inspirasi yang diangkat seperti bunyi gerobak, kue putu, layang-layang, hingga suara kaleng yang mengiringi tradisi jathilan, menghidupkan kembali kenangan masa lalunya dalam komposisi yang penuh nostalgia. Lebih dari sekadar eksplorasi bunyi, karya samirana, komposer itu juga bakal mengajak penonton dalam sebuah perjalanan menuju alam imajinasi. Lewat embusan angin yang mengisi ruang-ruang kosong, karya ini menciptakan ruang harmonis bagi beragam suara untuk hadir dan berbaur, merepresentasikan keseimbangan dalam kehidupan. Menariknya, jaeko akan menggunakan instrumen non konvensional seperti mangkok stainless dengan berbagai ukuran yang menghasilkan nada unik, serta sendaren atau sawangan dari layang-layang. Seniman Jaeko Siena juga memadukan ansambel suling dengan teknik inovatif untuk membawa penonton dalam perjalanan bunyi yang mendalam.
Sementara itu Kepala Taman Budaya Yogyakarta Purwiati menjelaskan dipilihnya musik etnik merupakan rangkaian dari kegiatan taman budaya yang selalu mengangkat seni musik etnik terutama mengekplore musik musik baru.
Dalam pertunjukkan ini Seniman Jaeko Siena akan membawakan delapan komposisi termasuk empat karyanya yang sudah terpublikasi dimasyarakat dan akan berlansung tanggal 26 September 2024 di TBY.