TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Upaya melestarikan kesenian kethoprak, salah satunya dengan menampilkan keatas panggung.
Dalam setiap babak, cerita kethoprak menjadi hiburan tersendiri sehingga memeriahkan hajatan yang digelar warga padusunan.
Pementasan kethoprak mataram kali ini dilakukan oleh para pemain kethoprak yang tergabung dalam lestari budoyo. Digelar guna memeriahkan merti dusun di Padukuhan Nayan, Kalruahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, pementasan kethoprak mengambil lakon roro mendhut dan joko kemudo. Dimainkan dalam satu babak berdurasi 3 jam, menceritakan kisah perselingkuhan. Adapun lokasi saat itu di tanah mataram atau dalam babad mataram. Diceritakan sebelumnya, suatu ketika panembahan senopati menyuruh utusannya bernama tejo kusumo untuk pergi ke Madiun dengan tujuan menanyakan perihal adipati ronggo jumeno yang sudah lama tidak menghadap atau silaturahmi. Namun dari pertemuan itu justru membawa keduanya dalam sebuah pertempuran antara ronggo jumeno dengan wasis kusumo. Sementara sepenggal cerita yang dilakonkan melibatkan 20 pemain ini disisipkan kisah asmara joko kemudo. Disebutkan, jika joko kemudo merupakan seorang pria asal dusun yang sedang kasmaran dan menjadi selingkuhan seorang isteri adipati. Dengan prilaku selingkuh inilah, isteri adipati wasis kemudian diminta meninggalkan kerajaan. Dari situlah adipati wasis menyukai roro mendhut dan berkeinginan untuk memperisterinya. Pesan yang ingin disampaikan pemain, agar isteri bisa menjaga kehormatannya selagi suami tidak berada di rumah yakni untuk tidak selingkuh. Karena selingkuh akan menjatuhkan kehormatan isteri dimata suami.
Pementasan seni tradisional salah satunya kethoprak ini, menjadi penting sebagai atraksi wisata yang akan memperkuat kelompok kehoprak lestari budoyo di Padukuhan Nayan, Kalruahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman ini.
