Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Kentungan

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Kentungan

TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI

Nilai-nilai pancasila seperti rasa persatuan di tengah perbedaan masih terus relevan bagi bangsa indonesia sampai kapan pun.

Untuk itu, pancasila sebagai simbol persatuan perlu terus dijaga di tengah perkembangan zaman yang tak menentu.

Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, berlangsung khidmat, di Lapangan Monumen Pahlawan Pancasila, Kentungan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Para peserta upacara berasal dari TNI tiga matra, Kepolisian, ASN, organisasi masyarakat, dan para pelajar dari tingkat SD hingga SMA. Danlanud Adisutjipto, Marsma TNI Setiawan, bertindak sebagai inspektur upacara. Peringatan hari kesaktian pancasila, merupakan momentum penting untuk mengingatkan kembali, pentingnya menjaga pancasila sebagai ideologi bangsa. Nila-nilai pancasila tentang penghargaan, terhadap kebhinekaan atau keberagaman, perlu terus dijaga sebagai sumber kekuatan, untuk menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia. Sebelum kemerdekaan, Indonesia merupakan negara kepulauan, yang memiliki beragam suku, ras, agama, dan bahasa, sehingga rasa persatuan perlu terus dipupuk, demi terwujudnya Indonesia Emas 2045. Seusai upacara, para jajaran pejabat, diajak untuk mengingat kembali para pahlawan revolusi, yang telah gugur, dengan dua di antaranya gugur di kentungan, yaitu Brigjen Anumerta Katamso dan Kolonel Infaneri Anumerta Augiyono. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pahlawan Pancasila, Kentungan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang adanya upaya untuk mengganti ideologi pancasila, dengan ideologi luar.

Pengenalan pancasila kepada generasi muda sekarang ini, cukup penting, karena nilai-nilainya masih relevan dengan situasi saat ini, seperti rasa persatuan dan gotong-royong. Pancasila juga dapat menjadi filter, dari pengaruh budaya asing yang negatif, sehingga bangsa indonesia tidak kehilangan identitas dan budayanya.

Di sela penutupan upacara, juga digelar pertunjukkan teatrikal, tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Persembahan dari Dinas Kebudayaan DIY ini bertujuan untuk, mengingatkan kembali pengorbanan para pejuang yang gagah berani, dan rela mengorbankan nyawanya demi terwujudnya kemerdekaan bangsa Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *