TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO-ARIEF HERIAWAN
Hari ini, 7 Oktober 2024, Kota Yogyakarta, genap berusia ke-268 Tahun. Berbagai cara masyarakat memeriahkan kota pelajar itu, salah satunya SMP Muhamadiyah 1 Yogyakarta, yang menggelar lomba permainan tradisional anak, dan lomba busana jawa.
Selain memerihkan Hari Ulang Tahun ke-268 Kota Yogyakarta, lomba ini bertujuan untuk melestarikan budaya khas Yogyakarta, di kalangan generasi muda, di tengah gempuran kecanggihan teknologi informasi.
Lomba permainan tradisional, dan lomba busana jawa, memeringati Hari Ulang Tahun ke-268 Kota Yogyakarta, dilaksanakan SMP Muhamadiyah 1 Yogyakarta, dan bertujuan untuk melestarikan warisan para pendahulu di kalangan generasi muda. Kegiatan ini diikuti seluruh pelajar, dan digelar setiap tahun, terutama dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-268 Kota Yogyakarta. Permainan rakyat merupakan warisan budaya bangsa dari nenek moyang, yang keberadaannya harus dilestarikan. Keberadaan dolanan atau permainan tradisional saat ini mengkhawatirkan dan hampir terlupakan. Kecanggihan teknologi, terlebih dengan keberadaan gawai, membuat anak-anak atau remaja, enggan bermain permainan tradisional, dan lebih memilih melakukan aktifitas secara dari. Dengan kegiatan permainan tradisional dan lomba dimas dijeng, anak anak dapat melestarikan budaya jawa, dan permainan tradisional dapat dikembangkan menjadi permainan olahraga, yang dapat digemari dan dikembangkan.
Lomba permainan tradisional dan lomba busana jawa, mengandung nilai-nilai pendidikan karakter. Hal ini karena pendidikan karakter, bermanfaat untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia, sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik, serta untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.