Bantaran Sungai Ditanami Bibit Klengkeng Atasi Masalah Sosial

Bantaran Sungai Ditanami Bibit Klengkeng Atasi Masalah Sosial

TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI

Warga Tompeyan Tegalrejo tanami lahan kosong bantaran sungai winongo dengan ratusan bibit klengkeng, penanaman ini bertujuan untuk antisipasi penyalahagunaan lahan untuk hal-hal yang tidak semestinya.

Sejumlah keluhan warga seperti tempat mabuk-mabukan, pacaran, dan hal negatif lainnya, harapannya, kawasan yang dulunya sepi akan menjadi ramai dengan aktivitas warga melalui pemeliharaan pohon klengkeng.

Warga Tompeyan Tegalrejo bersama Dinas Pertanian Kota dan Satpol PP bergotong-royong menanam ratusan bibit pohon klengkeng di sepanjang Bantaran Sungai Winongo, penanaman bibit pohon klengkeng ini bertujuan untuk menekan sejumlah permasalahan sosial yang muncul, lokasi utama yang disasar, khususnya area bantaran sungai winongo di bawah jembatan rel kereta api yang jaraknya tidak begitu jauh dari stasiun tugu, jika siang hari, khususnya malam hari, lokasi bawah jembatan terbilang sepi dari lalu-lalang orang sehingga menjadi pilihan orang untuk pacaran, minum-minuman keras, dan hal negatif lainnya, harapannya, dengan pemanfaatan bantaran sungai untuk budidaya klengkeng, akan ada aktivitas masyarakat di kawasan tersebut, seperti pemeliharaan dan perawatan berkala, serta penyiraman pohon klengkeng, dinas pertanian kota melaporkan sebanyak 200 bibit pohon klengkeng yang ditanam berjenis kateki, klengkeng kateki dipilih karena memiliki ciri daging yang kering, sangat manis, serta bijinya kecil, jenis kateki juga sangat istimewa karena jarang terserang penyakit dengan perawatan yang mudah, untuk bibit yang ditanam berusia 6 bulan, diproyeksikan akan sudah bisa berbuah 10 bulan kemudian, di sisi lain, penanaman bibit pohon klengkeng ini menjadi sebuah upaya konservasi bantaran sungai menjadi lahan produktif dengan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi seperti klengkeng, selama perawatan dengan didampingi penyuluh, subsidi pupuk organik juga akan diberikan kepada warga agar ratusan bibit pohon kelengkeng tumbuh dengan maksimal, pilihan pupuk organik juga menjadi upaya pengurangan jumlah sampah di wilayah Kota Yogyakarta, nantinya, jika sudah berbuah, hasil panen akan diserahkan sepenuhnya ke masyarakat terkait pemanfaatannya, untuk tujuan jangka panjang, kampung tompeyan tegalrejo tidak hanya dikenal sebagai kampung anggur saja, tapi juga akan dikenal sebagai sentra klengkeng di wilayah Kota Yogyakarta.

“Maksudnya bahwa di Kota Yogyakarta, memang akan kita optimalkan pemanfaatan lahan yang ada di Kota Yogyakarta, dan kita mulai berfikir untuk memanfaatkan lahan yang ada di bantaran sungai, yang pertama nanti juga untuk konservasi lahan. Yang kedua, kita sengaja menanamnya tanaman buah, sehingga disamping konservasi lahan, juga bisa dimanfaatkan buahnya” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kota Yogyakarta.

Hal ini juga dijelaskan oleh Antariksa Agus Purnama selaku Mantri Pamong Praja Tegalrejo “Tujuannya adalah membranding Kampung Tompeyan menjadi kampung klengkeng, kemudian berkembang banyak dikunjungi banyak orang luar, menimbulkan keramaian” ujar Antariksa Agus Purnama.

Sebelumnya, penanaman bibit pohon klengkeng juga telah dilakukan diberbagai titik di wilayah Kota Yogyakarta, seperti sepanjang bantaran sungai gajah wong hingga wilayah kawasan Kelurahan Umbulharjo, ke depan, sejumlah lahan bantaran sungai yang melintasi Kota Yogyakarta akan disasar untuk penanaman bibit pohon klengkeng seperti kali code.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *