Kontes Burung Kicau Kembangkan Hobi dan Bisnis Dukung Wisata Daerah

Kontes Burung Kicau Kembangkan Hobi dan Bisnis Dukung Wisata Daerah

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS

Kontes atau lomba burung berkicau menjadi salah satu ajang untuk menyalurkan hobi dan bisnis bagi para pecinta burung kicau, sekaligus menjadi dan sarana pendukung wisata di daerah tempat penyelenggaraan kontes.

Seperti ajang Bantul Award kontes burung berkicau yang digelar di Pasar Seni dan Wisata Gabusan Bantul, banyak diikuti oleh para penghobi burung kicau dari berbagai daerah di luar Daerah Istimewa Yogyakarta.

Atraksi seni tari gerdruk menjadi penampilan hiburan menarik dan membakar semangat para peserta kontes burung berkicau Bantul Award 2024, di Pasar Seni dan Wisata Gabusan Bantul, pada sesi pembukaan kontes. Kegiatan tersebut digelar di wahana gantangan burung di dalam Komplek Pasar Seni dan Wisata Gabusan Bantul, yang diikuti oleh 1000 peserta para penghobi dan pacinta burung berkicau dari berbagai daerah di DIY dan luar DIY. Dimana peserta terbagi menjadi beberapa kelas kontes yaitu kelas murai , kelas cendet ( seperti baca kernet ), kelas kenari, kelas cucak hijau dan kelas kacer. Menurut penyelenggara, meski Bantul Award Kontes Burung Kicau ini merupakan event pertama digelar, namun antusias peserta sangat tinggi. Tidak hanya para kicau mania dari DIY, bahkan banyak datang dari berbagai kota di pulau jawa. Dengan didukung kepanitiaan yang berpengalaman dan tim yuri profesional, diharapkan dari lomba ini akan betul-betul mendapatkan burung kicau terbaik yang sesusai kinerja burung itu sendiri. Dijelaskan lebih lanjut, ada beberapa keuntungan mengikuti lomba ini bagi para peserta, diantaranya sebagai ajang meyalurkan hobi bagi peserta maupun mendongkrak harga jual burung jika meraih juara. Bagi peserta yang juga pebisnis burung, melalui lomba ini juga berpeluang meningkatkan bisnisnya.

“Kita disini benar-benar mencari burung yang terbaik, dan burung-burung yang layak juara, kita memilih juri-juri yang sudah berpengalaman dan senior” ungkap ketua panitia lomba, Nugroho Nokus.

Lomba berjalan cukup ketat dan dibarengi dengan peraturan lomba yang ketat juga, seperti tidak memperbolehkan pemilik atau peserta bersuara. Berkali kali petugas keamanan terlihat mengingatkan para peserta dan penonton, agar tidak bersuara memanggil atau memberi isyarat suara kepada burungnya yang sedang berkompetisi. Sehingga tim yuri akan menilai burung mana yang berkicau secara alamiah dan yang terbaik menurut ketentuannya. Ajang lomba burung berkicau menjadi salah satu agenda wisata minat khusus, yang diharapkan juga dapat mendukung wisata dan ekonomi di daerah dimana lomba diselenggarakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *