TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Sebanyak 1.250 peserta dari berbagai daerah di Indonesia meramaikan ajang Gladen Hegeng Jemparingan Nasional Kulonprogo Tahun 2024.
Digelar di Alun-Alun Wates Kulonprogo, lomba ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus pelestaraian olahraga tradisional panahan gaya mataraman di DIY.
Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo kembali menggelar ajang Gladen Hegeng Jemparingan Nasional Kulonprogo di Tahun 2024 ini. Digelar rutin setiap tahun, penyelenggaraan lomba olahraga tradisional panahan gaya mataraman kali ini nampak mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Tercatat sekitar 1250 peserta dari berbagai daerah di indonesia turut hadir meramaikan acara ini. Tak hanya kaum tua, ratusan anak-anak muda juga turut ambil bagian dalam ajang ini. Berasal dari 60 kontingen, seluruh peserta nampak bersemangat menjadi yang terbaik di masing-masing kategori. Dibuka dengan seremoni devile prajurit bregodo khas Kraton Yogyakarta, acara berlangsung meriah hingga siang hari. Selain digelar sebagai ajang silaturahmi bagi para pegiat jemparingan dari seluruh wilayah nusantara, acara ini juga digelar sebagai wadah pelestarian olahraga tradisional jemparingan. Diharapkan lewat kegiatan semacam ini olahraga tradisional jemparingan semakin dikenal dan digemari seluruh lapisan masyarakat.
“Kita mengadakan Gladen Hegeng Jemparingan Nasional Kulonprogo, jemparingan ini merupakan warisan budaya yang bersumber dari kraton, dulu pada masa lalu jemparingan ini hanya boleh dilaksanakan di dalam kraton oleh pengageng kraton, tapi di era 90-an sudah bisa di akses oleh masyarakat, dan saat ini sudah menyebar di seluruh nusantara, sehingga kita sudah menyelenggarakan kegiatan ini semenjak tahun 2017, bahkan di Kulonprogo diselenggarakan konggres jemparingan nusantara yang pertama hingga kedua” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito.
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo sendiri berkomitmen untuk terus menggelar acara semacam ini setiap tahun sekali. Diharapkan dengan penyelenggaraan rutin semacam ini, kabupaten kulonprogo akan mampu menjadi salah satu pusat pengembangan olahraga tradisional jemparingan, termasuk menarik minat generasi muda untuk ikut berkecimpung dalam olahraga tradisional ini.