TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI-AGUNG HANGGARA
Angka pengangguran di Kabupaten Sleman masih tinggi. Menghadapi kondisi tersebut, Dinas Tenaga Kerja Disnaker meluncurkan program fasilitasi seleksi pekerja, taksi pekerja.
Meski demikian antusiasme masyarakat sleman untuk memanfaatkan program fasilitasi seleksi pekerja dari disnaker sleman, masih tergolong rendah.
Berdasarkan data dari BPS, tingkat pengangguran terbuka di Sleman masih lebih tinggi dibanding rata-rata DIY. Pada 2022 sebesar 4,78 persen dan 2023 sebesar 4,47 persen. Sementara di DIY, pada 2022 sebesar 4,06 persen dan 2023 sejumlah 3,69 persen. Dalam keterangan persnya kepada awak media, Kepala Disnaker Sleman Sutiasih mengungkapkan, Disnaker Sleman telah memfasilitasi penganggur untuk mendapatkan layanan rekruitmen perusahaan untuk menekan angka pengangguran. Program ini dilaksanakan setiap Kamis pon di Kantor Disnaker Sleman. Lokasinya juga bisa menyesuaikan dengan permohonan masyarakat. Seperti di lembaga atau perusahaan tertentu. Bagi yang ingin ikut serta, cukup mendaftarkan diri melalui tautan atau datang langsung ke disnaker sleman. Nantinya, pendaftar akan mendapatkan pesan whatsapp terkait lowongan yang ditawarkan. Pihaknya berharap melalui upaya ini setiap warga yang sudah mendaftarkan diri bisa terfasilitasi dan tersalurkan. Meski demikian menurut Sutiasih , respon atau antusiasme warga sleman untuk memanfaatkan program ini masih rendah. Disisi lain program ini justru mendapat respon tinggi dari warga di luar Sleman. Menurut sutiasih ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab rendahnya antusiasme warga Sleman memanfaatkan program ini.
“Kalau sudah di fasilitasi job fair, informasi melalui medsos sudah kemana-mana, kita bersurat juga ke kelurahan maupun kepanewon untuk di sosialisasikan, sudah kami maksimal lakukan, responenya sampai saat ini masih kurang, untuk datang saja masih kurang” ujar Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih.
Sutiasih menjelaskan, sebelum meluncurkan program ini, Disnaker Sleman juga sudah membuat beragam program lain untuk menekan angka pengangguran di sleman. Di antaranya, pelatihan, pemagangan, padat karya, hingga transmigrasi. Meski demikian pihaknya berharap masyarakat juga bisa aktif mencari dan membuka peluang.