Siasati Lahan Kosong Dengan Beternak Ayam Petelur

Siasati Lahan Kosong Dengan Beternak Ayam Petelur

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Sekelompok wanita di Padukuhan Kendal, Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman mensiasati waktu senggang dan memanfaatkan lahan kosong dengan beternak ayam.

Jenis ayam petelur dipilih dan dipelihara menggunakan kandang batre, sementara hasil penjualan telur bermanfaat menambah kas keuangan warga, dan memperkuat kemandirian pangan.

Di Padukuhan Kendal RW 12, RT 05, Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, inilah para ibu rumah tangga, yang tergabung dlam paguyuban tani mandiri memulai beternak ayam petelur. Kegiatan pengembangan peternakan ini dilakukan sebagai upaya mensiasati lahan kosong di lingkungan mereka. Menggunakan kandang jenis batre berbahan rangka besi, para ibu rumah tangga ini memperoleh sekitar 29 hingga 30 butir telur perhari dari jumlah ayam 30 ekor. Butir telur selanjutnya dikumpulkan dalam satu wadah dan kemudian dijual dengan harga sesuai di pasaran saat ini yakni 24 ribu rupiah perkilogram kepada siapa saja yang membutuhkan di lingkungan RT. Hasil yang diperoleh dari penjualan telur ini, selain untuk menambah kas keuangan warga, juga untuk pembelian pakan ternak ayam maupun vitamin untuk minum. Menurut pengurus RT 05, tri wahyuni, beternak ayam petelur ini dimulai sejak beberapa bulan yang lalu setelah dilakukan pelatihan oleh instansi terkait di lingkungan pemerintah kabupaten sleman. Dari kegiatan pelatihan itulah, beternak atau memelihara ayam petelur menjadikan kegiatan yang dinilai bermanfaat karena selain kegiatan rintisan Kelompok Wanita Tani, KWT, juga sebagai percontohan untuk diterapkan ke lingkungan setiap rumah.

“Setiap hari ada kelompok yang piket, didalam kelompok itu dibagi 7 kelompok, 1 harinya terdiri dasri 5 orang, setiap pagi membersihkan kotoran ayam, memberi makan, memberikan minum” ujar coordinator kegiatan, Tri Wahyuni.

Dalam proses perawatannya, setiap warga terutama ibu rumah tangga, dibagi menjadi beberapa kelompok dalam setiap harinya. Satu kelompok terdiri dari 5 hingga 7 orang yang bertugas mulai dari membersihkan kotoran ayam, memberi pakan, mengganti minuman menggunakan vitamin maupun mengambil butir telur, dan penghitungan menggunakan alat timbang. Setiap kegiatan akan dicatat oleh petugas piket sebagai bagian dari pembukuan, sehingga akan diketahui untung dan ruginya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *