Ikuti Camp Budaya, Mahasiswa Asing Pelajari Batik Hingga Pencak Silat

Ikuti Camp Budaya, Mahasiswa Asing Pelajari Batik Hingga Pencak Silat

TVRI YOGYAKARTA NEWS – TRI HARTANTO

Puluhan mahasiswa dari berbagai negara mengikuti camp budaya yang digelar Komunitas Paseduluran Angkringan Silat, bersama Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Kegiatan ini untuk mengenalkan budaya adiluhung tanah air, mulai dari batik, keris hingga kesenian pencak silat.

Sebanyak 25 mahasiswa asing dari berbagai negara seperti Jerman, Belanda, Sudan, Pakistan dan sejumlah negara di asia, mengikuti camp budaya yang di gelar Komunitas Paseduluran Angkringan Silat, bersama Universitas Gajah Mada Yogyakarta, di Turi Sleman, Yogyakarta. Selama 3 hari, mereka belajar berbagai budaya tanah air, salah satunya, pencak silat. Para mahasiswa ini tampak asik dan antusias saat belajar pencak silat yang di ajarkan langusng oleh para pendekar silat dari berbagi daerah. Sejumlah gerakan mulai dari memukul, menangkis, membanting hingga jurus silat menggunakan pedang di ajarkan dalam camp budaya ini. Selain bisa belajar kebudayaan Indonesia, Sundas Ejaz, peserta asal Pakistan ini merasa beruntung karena dengan belajar silat bisa menjadi bekal berjaga jaga dan membela diri.

“kami ada acara cam budaya, alas an saya mengikuti acara ini, karena acara ini lengkap dengan diisi berbagai kegiatan seperti pencak silat, membatik, cara membuat keris, dan kita camping disini, karena pesertanya dari berbagai Negara, membuat acara ini lebih menarik” ungkap peserta asal Pakistan, Sundas Ejaz.

Kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada peserta yang berasal dari berbagai negara, bahwa di indoensia sangat kental dengan budaya dan memiliki karakter yang harus di pegang.

“Kita berikan edukasi ke luar negeri, di Indonesia terutama di wilayah Yogyakarta, sangat kental dengan edukasi-edukasi budaya, dan ini yang menyebabkan kenapa kita punya karakter dan prinsip bahwa kita punya sesuatu yang harus kita pegang sampai sekarang” ujar Koordinator Paseduluran Angkringan Silat, Suryadi.

Tak hanya belajar pencak silat, 25 mahasiswa dari luar negeri tersbeut juga di ajarkan cara membatik tulis. Mereka praktek langusng yang di pandu para pembatik profesional, dengan budaya yang dimiliki, diharapkan generasi muda bangga dan tertarik untuk mempelajari berbagai keanekaragaman budaya yang ada di nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *