TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO-ARIEF HERIAWAN
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY menggelar pendampingan kelompok kepada calon guru penggerak, melalui lokakarya 7 bertema ‘panen hasil belajar’ di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, Kalasan Sleman.
Lokakarya bagi para Calon Guru Penggerak (CGP) ini bertujuan memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin dalam pembelajaran sehingga dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik, sekaligus mengimplementasikan profil pelajar pancasila.
Lokakarya ini merupakan rangkaian dari Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 10 yang telah dicanangkan oleh Kemdikbudristek RI. Para pendidikan guru pengerak angkatan 10 Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY mendapatkan tugas untuk melaksanakan program di 7 kabupaten kota yang berada di Provinsi DIY dan DKI Jakarta. Saat ini di kabupaten sleman sendiri terdapat 74 orang calon guru penggerak. Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY Adi Wijaya mengatakan pendidikan guru pengerak memasuki angkatan 10 dan mamasuki tahapan lokakarya ke 7 atau yang terakhir dengan jumlah guru yang terlibat paling banyak. Kegiatan lokakarya bagi para Calon Guru Penggerak (CGP) bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin dalam pembelajaran sehingga dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan aktif mengembangkan pendidik lainnya dalam mengimplementasikan pembelajaran untuk mewujudkan profil pelajar pancasila.
“Saat ini Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) memfasilitasi 2 daerah, yaitu, DIY dan DKI Jakarta, total di DIY hanya ada di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul, kalau di DKI Jakarta ada 5 kota, kalau total ada 1.023. Khusus di Kabupaten Sleman ini, ada sekitar 74 orang calon guru penggerak, dengan 15 macam, tujuan diadakan kegiatan ini, untuk semacam menyampaikan hasil belajar selama ini” ungkap Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY, DR. Adi Wijaya, S.Pd., MA.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana menyambut baik lokakarya bagi para calon guru penggerak. Menurutnya, keberadaan guru penggerak semakin menambah kekuatan pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan di Sleman.
“Tentunya guru-guru unggulan akan kita proyeksikan menjadi mendesemenasikan kemudian menjadi koordinator bagi guru-guru yang lain dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran, tentunya juga melalui guru penggerak ini, mereka sudah kompetensi yang lebih, dari kompetensi yang lebih ini, mengimbaskan ke teman yang lain, apa-apa terakit pembelajaran yang berkualitas” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Drs. Ery Widaryana, MM.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dilaksanakan selama 6 bulan dengan menggunakan metode pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan individu.